PKS: Banyak yang Lebih Baik dari Jokowi

jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah elite Partai Demokrat (PD) tidak pengin mendukung petahana Joko Widodo (Jokowi) di pemilihan presiden 2019. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tidak pengin ikut-ikutan persoalan tersebut.
Wakil Ketua Majelis Syura PKS Hidayat Nurwahid mengatakan secara prinsip partainya tidak membasiskan sikap kepada partai yang lain yang menentang atau mendukung Jokowi.
“Kami hanya ingin independensi dan saya yakin Demokrat juga tidak akan memaksakan kehendaknya mengajak PKS untuk berkoalisi dengan semangat itu,” kata Hidayat di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (22/5).
Hidayat mengatakan, dari awal PKS menghadirkan koalisi atau capres di luar Jokowi, bukan karena membenci atau menentang sang petahana. Namun, Hidayat mengatakan bahwa pihaknya melihat inilah sebuah demokrasi di Indonesia.
Apalagi, undang-undang memberikan ruang untuk menghadirkan pemimpin alternatif, meskipun dibatasi lewat presidential threshold 20 persen.
“Artinya sangat mungkin ada calon di luar Pak Jokowi. Peluang ini kami pergunakan,” ungkap dia.
Wakil ketua MPR ini menuturkan hal itu merupakan kebaikan dari demokrasi dalam upaya menghadirkan koalisi kepemimpinan yang lebih baik.
“Kami melihat bahwa banyak yang bisa melakukan yang lebih baik bagi di Indonesia selain Pak Jokowi,” paparnya. (boy/jpnn)
Wakil Ketua Majelis Syura PKS Hidayat Nurwahid meyakini banyak sosok lain yang bisa berbuat lebih baik bagi negeri selain Jokowi
Redaktur & Reporter : Boy
- Soal Band Sukatani, Rampai Nusantara Menilai Kapolri Sangat Terbuka dengan Kritik
- Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi, Tessa Bilang Begini
- Ada Dukungan Jokowi, Persis Gagal Kalahkan 10 Pemain Semen Padang
- Bendera PSI Perorangan Berkibar di Sejumlah Ruas Jalan Jakarta
- Respons Ketua KPK soal Desakan Hasto agar Memeriksa Keluarga Jokowi
- Darmizal Tegaskan Jokowi Fokus pada Kemajuan Bangsa, Bukan Partai Super Tbk