PKS Bereaksi Keras soal Insiden Beruntun PT GNI, Minta Pemerintah Segera Bertindak!
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI Dr. H. Mulyanto M. Eng bereaksi keras soal insiden yang menimpa PT. Gunbuster Nickel Industry (GNI), Sabtu (14/1).
Mulyanto meminta pemerintah bersikap tegas dan segera mengevaluasi hilirisasi nikel secara total.
PT GNI adalah salah satu perusahaan smelting di Indonesia yang berdiri pada 2019.
GNI menerapkan sistem smelter nikel dengan proses Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) teknologi dengan mengembangkan 25 jalur produksi dan menghasilkan 1,9 juta Nickel Pig Iron (NPI) per tahun,
Namun, terjadi dua kali insiden yakni bentrokan berdarah antarkelompok karyawan dan sebelumnya terjadi ledakan dan kebakaran smelter yang menewaskan dua orang pekerja, serta diikuti aksi mogok karyawan.
"Ini adalah saat yang tepat bagi pemerintah untuk melakukan evaluasi komprehensif program hilirisasi nikel ini. Pasalnya, program hilirisasi nikel mengorbankan banyak fasilitas negara, tetapi hanya menghasilkan manfaat yang terbatas," beber Mulyanto saat dikonfirmasi JPNN, di Jakarta, Senin (16/1).
Mulyanto menilai lewat program hilirisasi nikel pemerintah telah membebaskan pajak ekspor, pph badan, ppn, dan berbagai insentif fiskal dan non fiskal lainnya.
Menurutnya, dengan pengorbanan yang besar itu sayangnya produk yang dihasilkan hanya barang setengah jadi dengan nilai tambah rendah.
Wakil Ketua FPKS DPR RI Dr. H. Mulyanto M. Eng bereaksi keras soal insiden yang menimpa PT. Gunbuster Nickel Industry (GNI), Sabtu (14/1).
- Menko Airlangga Bertemu Menteri Energi & Infrastruktur Emirat Arab, Ini yang Dibahas
- Nusaibah Jazuli Menyerahkan Gaji sebagai Anggota DPRD Tangsel untuk Masyarakat
- Simpatisan Gelora Laporkan Mardani PKS ke MKD: Dia Selalu Mengolok-olok
- Kutuk Penembakan PMI di Malaysia, Martri Agoeng PKS Tuntut Pengusutan yang Berkeadilan
- Serangga Jadi Lauk MBG, Legislator PKS: Jangan Sampai Menimbulkan Masalah Kesehatan
- Presiden Prabowo Resmikan PLTGU Jawa-1, Wujud Hilirisasi dan Transformasi Energi