PKS: Cabut Subsidi BBM, Indikasi Wacana Revolusi Mental Gagal
jpnn.com - JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Fahri Hamzah mengkritik sikap PDIP yang meminta pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Fahri menilai permintaan PDIP itu sebagai bentuk kegagalan Revolusi Mental yang didengungkan Presiden Terpilih, Joko Widodo (Jokowi).
"Katanya mau revolusi mental, tapi kok mengatasi persoalan fiskal harus cabut subsidi BBM," kata Fahri Hamzah kepada wartawan, di kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Senin (1/9).
Menurut Fahri, ada banyak cara yang bisa dilakukan pemerintahan Jokowi-JK dalam mengatasi persoalan defisit APBN. Mencabut subsidi BBM menurut Fahri, merupakan langkah paling bodoh yang tidak mencerminkan kreatifitas mengelola anggaran. "Kalau cuma cabut subsidi enak. Itu langkah paling bodoh," ujarnya.
Fahri menilai PDI Perjuangan tidak memiliki ilmu pengelolaan anggaran negara yang baik. Dia berharap agar PDI Perjuangan tidak terus berusaha membebani pemerintah dengan meminta kenaikan harga BBM bersubsidi.
"Mereka mau membebani SBY menaikan BBM dengan alasan mencari ruang fiskal. Padahal mencabut subsidi bukan satu-satunya solusi menyelamatkan APBN," pungkasnya. (fas/jpnn)
JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Fahri Hamzah mengkritik sikap PDIP yang meminta pemerintah Susilo
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Anggap Muslim di Indonesia Paling Beruntung, Kepala BPIP Sebut Setiap WNI Terlahir jadi Capres
- Kecam Survey OCCRP yang Serang Jokowi, Golkar Singgung PDI Perjuangan
- Polda Papua Pecat 26 Polisi Selama 2024, Salah Satunya Sudah Bergabung dengan KKB
- Situs Megalitik Gunung Padang Diusulkan Jadi Warisan Dunia UNESCO
- Polri Moncer di 2024, Edi: Tetap Dibutuhkan Pengawasan yang Kuat
- Istana Tegaskan Belanja Kebutuhan Sehari-hari di Warung & Supermarket Tak Kena PPN 12 Persen