PKS Desak Pemerintah Tambah Subsidi Solar, Ini Alasannya
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto mendesak pemerintah untuk meningkatkan volume dan besaran subsidi solar dalam APBN 2023.
Menurutnya, setelah pandemi Covid-19 melandai, maka kegiatan sektor industri akan mulai bergerak cepat dan mobilitas masyarakat semakin tinggi.
Artinya, kebutuhan BBM industri dan transportasi akan meningkat.
"Tanpa adanya kenaikan jumlah pasokan, tentu ini akan menimbulkan kerawanan bagi terjadinya kelangkaan BBM," ujar Mulyanto, Selasa (21/6).
Mulyanto juga mengusulkan agar BBM jenis solar dinaikkan dari Rp 500 menjadi Rp 3.500 per liter untuk menyesuaikan dengan kenaikan ICP (harga minyak mentah Indonesia) yang menyentuh angka USD 100 per barel.
"Ini penting agar beban kenaikan harga minyak dunia tidak langsung dirasakan masyarakat, salah satunya Solar. Namun, beban tersebut ditanggung oleh pemerintah yang betindak sebagai shock absorber atas kenaikan harga energi dunia," ungkapnya.
Mulyanto mengakui pembahasan terkait besaran subsidi tetap solar ini memang cukup alot, mengingat tambahan anggaran tersebut relatif besar.
Komisi VII DPR RI dan Menteri ESDM sepakat pada angka subsidi tetap Solar sebesar Rp 3.000 per liter.
Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto mendesak pemerintah untuk meningkatkan volume dan besaran subsidi solar dalam APBN 2023.
- Jaga Pelayanan BBM, Pertamina Patra Niaga Tindak Tegas SPBU Nakal di Yogyakarta
- Optimisme Kondisi Ekonomi Nasional Dukung Kinerja Positif Industri Properti
- PKS Total di Jakarta, Kampanyekan RIDO ke Seluruh Pelosok Kota
- Penyebab Utama Gelombang PHK Massal Terungkap, Industri hingga Ritel Terdampak
- PT Shan Hai Map Siap Gelar Indonesia Chemical Industry Investment Summit 2024
- Menko Airlangga Dorong Industri Kelapa Sawit yang Berkelanjutan, Efisien & Kompetitif