PKS Dianggap Telah Membuang Misbakhun
Selasa, 16 Oktober 2012 – 20:02 WIB

PKS Dianggap Telah Membuang Misbakhun
JAKARTA - Pengamat dari Universitas Khairun Ternate, Margarito Kamis menduga ada kerjasama antara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Pemerintah untuk menzalimi mantan anggota DPR dari PKS, Mukhammad Misbakhun yang getol mengungkap kasus bailout Bank Century senilai Rp 6,7 triliun. Apalagi saat ini, PKS seolah-solah menjauhi dan 'membuang' Misbakhun setelah sempat terjerat kasus penerbitan letter of credit (L/C) palsu di Bank Century. Menurut Margarito, PKS sebagai partai yang mengedepankan diri sebagai partai pendukung kebenaran harusnya mengembalikan status Misbakhun sebagai anggota DPR karena dinyatakan tidak bersalah oleh Mahkamah Agung (MA). "Tidak salah kalau publik sekarang berpikir ada kaitan dengan kepentingan politik PKS mengamankan kursi tiga menteri," tegas Margarito.
Dugaan itu memang berdasar. Indikatornya, kata Maragarito, bisa terlihat dengan sangat lambatnya PKS menangani rehabilitasi nama Isbakhun yang dalam proses Peninjauan Kembali (PK) di Mahkamah Agung dinyatakan bebas dari segala dakwaan hukum. Selain itu pada peluncuran buku Misbakhun juga tak ada satu pun petinggi PKS yang hadir saat digelar di Jakarta, Senin (15/10).
"Kalau PKS tak mengembalikan dia ke DPR, dan PKS tak datang ke peluncuran buku, saya kira PKS mulai tak senang juga pada Misbakhun, dengan keteguhan dan konsistensi dia menegakkan kebenaran," kata Margarito saat dihubungi wartawan di Jakarta, Selasa (16/10).
Baca Juga:
JAKARTA - Pengamat dari Universitas Khairun Ternate, Margarito Kamis menduga ada kerjasama antara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Pemerintah
BERITA TERKAIT
- KKP Gerak Cepat Tangani Paus Terdampar di NTT
- Prediksi Cuaca BMKG, Jakarta Diguyur Hujan Rabu Siang dan Sore
- Pejabat BKN: Sangat Mudah jika Ingin Memberhentikan PPPK
- Hari Kedua Tes PPPK Tahap 2, Jangan Sepelekan Peringatan Profesor Hukum
- BAZNAS dan Ulama Palestina Perkuat Kerja Sama untuk Palestina
- InJourney Hadirkan Tarian Nusantara di TMII, Diikuti 500 Anak Dari Sabang Sampai Merauke