PKS Diprediksi Down Karena Status Luthfi
Jumat, 01 Februari 2013 – 09:34 WIB
Kedua, lanjut Toto, sebagai partai yang mengagungkan simbol moral dan akhlak dengan tanpa ragu mengusung bendera agama berpotensi menimbulkan antipati, sinisme dan demoralisasi massif, baik di kalangan para kadernya maupun simpatisannya ketika ternyata pimpinan tertingginya dianggap merusak simbol moral dan akhlak tadi. Ini berbeda dengan karakteristik partai lain, khususnya yang berideologi nasionalis seperti Golkar, PDIP dan Demokrat, di mana pemilihnya lebih cair.
Baca Juga:
”Pemimpin partai berbasis massa Islam atau berideologi Islam harus lebih siap tidak melakukan dosa ketimbang pemimpin partai lain, dalam arti efeknya terhadap nasib partai. Konstituen partai berasas Islam akan lebih tidak rela jika pemimpinnya korupsi ketimbang konstituen partai non asas Islam. Karena itu, efek jangka pendek dari penetapan Luthfi Hasan ini akan terlihat dari kegelisahan berjamaah di internal partai. Pada saatnya kegelisahan tersebut akan bermuara pada krisis kepercayaan dengan hengkangnya diam-diam para kader PKS,” papar Toto.
Sementara jangka panjangnya, lanjut Toto, kasus ini akan menutup simpati publik yang sebelumnya berniat gabung atau akan memilih PKS, tapi setelah tahu pemimpinnya tersangkut korupsi, mereka mundur teratur.
”Intinya, dari dalam terjadi pengeroposan, dari luar tak akan dapat tambahan suara. Sehingga, jika tidak cepat recovery, PKS bukan saja tak ada tambahan suara tapi bisa semakin anjlok. Apalagi temuan berbagai lembaga survei belakangan, termasuk survei LSI, partai partai Islam mengalami tren menurun,” ungkap Toto.
JAKARTA - Penangkapan sekaligus penetapan status tersangka Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaq akan menjadi awal down grade
BERITA TERKAIT
- Simak Nih Warga Sulteng, Komitmen Ahmad Ali- Abdul Karim Soal BPJS Kesehatan
- Plh Presiden PKS Ajak Ribuan Anggota PKS Solid Bergerak Memenangkan Andra-Dimyati
- Satpol PP Bakal Diterjunkan untuk Pengamanan Pilkada 2024
- Tak Salami Try Sutrisno, Jokowi Dinilai Perlu Minta Maaf
- Perdana Digelar 23 Oktober, Debat Pilkada NTT Bawa Manfaat Nyata
- Soal Peluang Edy-Hasan, Hasto Singgung Pemimpin yang Digembleng Bukan Jalur Jalan Pintas