PKS Enggan Garap Konfederasi Partai
Anggap Barnas di Malaysia Tak Bisa Jadi Model
Selasa, 07 Desember 2010 – 15:33 WIB
Anis menyebut fenomena Barisan Nasional (Barnas) di Malaysia tidak otomatis bisa menjadi model di Indonesia. Konfederasi ala Barnas bisa efektif, lanjut dia,dikarenakan terdapatnya satu tulang punggung yang begitu besar dan kuat, yakni UMNO. "UMNO mendominasi hampir 70-80 persen Barnas. Sehingga partai politik lain di Barnas tidak bisa menjadi efektif," kata Anis.
Baca Juga:
Sementara saat ini, di Indonesia, tidak ada parpol sekuat UMNO yang bisa menjadi tulang punggung konfederasi. "Karena size-nya rata-rata sama. Ini akan menimbulkan kesulitan dalam tataran operasional. Misalnya, bagaimana membagi otoritas, tanggungjawab, dan mengukur efektivitasnya dari setiap program," ujarnya.
Anis menuturkan, meskipun tidak persis sama seperti konfederasi, PKS sendiri sempat mengalami suasana seperti itu saat bergabung dengan PAN membentuk fraksi reformasi. "Makanya, sejak tidak lolos ET 1999, fokus PKS sudah lebih banyak kepada pengembangan jaringan itu," tegasnya.
Dia menambahkan sulitnya membangun "koalisi yang permanen" di antara kekuatan Islam di Indonesia sudah teruji sejak 1999. Pasca-reformasi sempat terfikir untuk membangun satu partai politik saja yang berasas Islam di luar PPP. "Ternyata itu pun gagal. Malah muncul PAN, PBB, dan PK (embrio PKS, Red). Karena itu, sekarang PKS ingin lebih realistis saja," katanya.
JAKARTA -Sejumlah partai berasas atau berbasis massa Islam yang kini menghuni parlemen, seperti PAN, PPP, dan PKB, tengah fokus berjuang membangun
BERITA TERKAIT
- ProJo Masih Yakin Banget Pilkada Jakarta 2024 Bakal Dua Putaran
- Bawaslu Segera Rekomendasi PSU Gegara Petugas Coblos Pakai Nama Orang Lain
- Rusuh Saat Pilkada, Pasukan TNI Diterjunkan Bantu Polisi
- Rustini: Tanpa Perempuan Bangsa, Tak Mungkin PKB Raih 16 Juta Suara
- Hitung Cepat Indikator: Supian Suri Unggul di 9 Wilayah Depok
- Bawaslu Minta Setop Penyebaran Hoaks dan Ujaran Kebencian Terkait Pilkada Serentak