PKS Khawatir Lobi PDIP Bisa Gerus Kekuatan KMP
jpnn.com - JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejatera (PKS), Fahri Hamzah mengatakan, Koalisi Merah Putih yang berisikan partainya, Golkar, Gerindra, PAN dan PPP sudah mendapatkan 1 tiket untuk mengusung paket pimpinan DPR. Rencananya, paket yang disiapkan KMP itu sudah siap dibawa ke dalam sidang paripurna DPR malam ini.
"Insya Allah kita sudah dapat satu tiket (ajukan paket pimpinan). Satu tiket mudah-mudahan," kata Fahri saat ditemui sebelum sidang dimulai.
Malam ini, Fraksi Partai Demokrat bergabung dengan KMP yang mendukung sidang paripurna pemilihan pimpinan dilanjutkan. Hanya saja, Fahri mengaku belum tahu soal dukungan FPD terhadap paket pimpinan DPR yang disiapkan KMP. "Afiliasinya (FPD, red ) ke mana belum tau," sambungnya.
Fahri menambahkan, maksimal hanya ada dua paket pimpinan yang akan dipilih dalam paripurna DPR. Sebab, di DPR ada 10 fraksi dan sesuai tata tertib maka satu paket pimpinan DPR berisi 5 orang yang terdiri dari 1 ketua dan 4 wakil ketua.
Seandainya KMP memiliki 6 fraksi karena FPD bergabung, Fahri yakin KMP bisa menguasai pimpinan DPR. Dengan begitu, Koalisi Indonesia Hebat (KIH) yang dikomandani PDIP kemungkinan gagal mengusung paket pimpinan. Tapi Fahri juga belum bisa memastikan karena KIH bisa saja melobi partai-partai di KMP.
"Bisa sebaliknya juga (KIH menang). Kan kuat-kuatan lobi juga. Kan adil juga. kalau kita dilobi kan habis juga (KMP). Tapi satu tiket dari KMP mudah-mudahan fixed (pasti, red),” tandasnya.(fat/jpnn)
JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejatera (PKS), Fahri Hamzah mengatakan, Koalisi Merah Putih yang berisikan partainya, Golkar,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pertamina Eco RunFest Salurkan Donasi Kemanusiaan untuk Palestina, Sebegini Nominalnya
- Pak Gubernur Ini Menjadi Salah Satu yang Diamankan KPK, Kasusnya Diduga Pungutan Pilkada
- Warga Diimbau Waspada, Gunung Lewotobi Kembali Erupsi
- Ketum Ajak Alumni Pesantren Persis Gaungkan Kolaborasi dan Silaturahmi
- Hmm, OTT di Bengkulu Diduga Terkait dengan Pungutan buat Pilkada
- Aher: Apa yang Sudah Diproduksi Pindad Selama Ini tak Kalah dengan Produk Negara Lain