PKS Kian Semangat Realisasikan Poros Partai Islam
jpnn.com - JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) merasa makin optimistis untuk membentuk koalisi Indonesia Raya yang melibatkan partai-partai berbasis Islam. Pasalnya, PKS menangkap keinginan besar umat Islam di Indonesia agar partai-partai Islam kompak menghadapi pemilu presiden (pilpres) yang digelar Juli nanti.
"Kami tidak pernah ragu-ragu bentuk poros itu, akan terselenggara atau tidak itu akan dibuktikan," kata Ketua Fraksi PKS Hidayat Nur Wahid dalam sebuah diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (19/4).
Hidayat menambahkan, organisasi-organisasi masyarakat (ormas) Islam sudah menyampaikan aspirasi mereka agar partai berbasis Islam bersatu. Dengan demikian, katanya, poros politik partai Islam bisa memunculkan calon presiden (capres) sendiri.
"Ormas-ormas Islam menyampaikan aspirasi. ‘Kami sudah memilih dan suara kami mengkehendaki partai Islam bersatu agar bisa memberikan alternatif calon presiden’,” ujar Hidayat menirukan desakan ormas-ormas Islam yang ikut pertemuan di Cikini, Kamis malam lalu (17/4).
Hidayat yang juga salah satu kandidat capres dari PKS itu menambahkan, andai partai-partai Islam mau bergabung maka suaranya mencapai 32 persen. Suara itu, tambah Hidayat, lebih tinggi dibandingkan dengan suara PDI Perjuangan yang hanya di kisaran 19 persen.
Karenanya Hidayat makin semangat untuk merealisasikan poros partai Islam. "Karena ini amanah yang diperjuangkan dari ormas dan rakyat Indonesia yang Islam,” pungkasnya. (gil/jpnn)
JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) merasa makin optimistis untuk membentuk koalisi Indonesia Raya yang melibatkan partai-partai berbasis Islam.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pameran AKI 2024 jadi Ajang Apresiasi dan Perkenalan untuk Para Penggerak Budaya
- Tekan Angka Kriminal Anak Muda, RK Ecosystem Sosialisasikan Program LAKSA
- 10 Mahasiswa Finalis Kompetisi Esai Pertamina Siap Bersaing di PGTC
- Guru Honorer Supriyani Ungkit Omongan Bupati saat Mediasi soal Karier dan SKCK
- Kasus Tom Lembong, Pakar Hukum UI: Begitu Prosesnya Tidak Lawful, maka Cacat
- Gandeng KPK, Menag Ingin Penyelenggaraan Ibadah Haji Transparan dan Bersih