PKS Lebihi Oposisi, Wajar Jatah Menterinya Dipangkas Satu
Rabu, 19 Oktober 2011 – 21:04 WIB
JAKARTA - Ketua Forum Kesatuan dan Persatuan Bangsa (FKPB), Ery Ratmadi menduga, berkurangnya jatah satu kursi menteri Partai Keadilan Sejahtera (PKS) melalui momen reshuffle kabinet, merupakan konsekuensi logis atas perilaku PKS yang tidak konsisten dalam berkoalisi. Dia berharap, dalam masa koalisi pemerintahan yang tinggal sekitar dua setengah tahun ke depan, PKS tidak lagi mengulangi sikap mendua politiknya dalam berkoalisi dan tidak lebih galak lagi dari yang kemarin.
"Presiden mengurangi jatah PKS di kabinet lebih kepada pembelajaran politik terhadap PKS yang menyatakan ikut berkoalisi tapi sikap politiknya di parlemen kadang-kadang melebihi partai oposisi. Jadi wajar diberi sanksi," kata Ery Ratmadi kepada pers di Jakarta, Rabu (19/10).
Dengan memahami pengurangan satu kursi di kabinet itu sebagai punishment, lanjutnya, maka PKS tentu ke depannya koreksi diri. “Kalau PKS benar-benar koalisi strategis, pasti kursinya tidak akan dikurang. Bahkan bisa ditambah. Faktanya kan tidak begitu hingga Presiden SBY memutuskan harus dikurangi kursinya," tegas Ery Ratmadi lagi.
Baca Juga:
JAKARTA - Ketua Forum Kesatuan dan Persatuan Bangsa (FKPB), Ery Ratmadi menduga, berkurangnya jatah satu kursi menteri Partai Keadilan Sejahtera
BERITA TERKAIT
- Polisi Tembak Mati Siswa SMKN 4 Semarang, Keluarga Korban Lapor ke Polda Jateng
- Begini Nasib Aipda R, Polisi yang Tembak Mati Siswa SMKN 4 Semarang
- Kalah di Quick Count, Ridwan Kamil Masih Tunggu Hasil dari KPU
- Siswa SMK Tewas Ditembak Polisi, Menteri HAM Bereaksi Begini
- Keluarga Siswa SMK yang Tewas Ditembak Polisi Mengadu ke Polda Jateng
- 8 Rekomendasi IAGL–ITB untuk Kemandirian Energi & Minerba, Dany Amrul Dorong Peran Kampus