PKS Lemah Karena Tinggalkan Ideologi Islam
Kamis, 14 April 2011 – 07:23 WIB
Dia pun menjelaskan bahwa PKS besar karena ideologinya sebagai partai Islam. Sehingga dia tidak yakin PKS menjadi partai yang besar di Pemilu 2014. “PKS besar pada Pemilu 2004 dan 2009 itu karena ideologinya masih partai Islam dan partai dakwah. Kini, dirubahnya menjadi partai terbuka, saya tidak jamin akan kesuksesan itu,” ucapnya Sigit yang mengaku keluar dari PKS di awal 2009.
Mengenai langkah Yusuf Supendi, dia mengatakan urusan Yusuf Supendi itu urusan pribadi beliau. Ya saya tidak mau membuka aib orang lain. Yang terpenting, PKS harus bisa kembali pada awal PK (Partai Keadilan),” tukasnya.
Mengenai perisitiwa Arifinto dan Misbakhun, Sigit juga memberikan petuah agar seluruh elite PKS bisa selalu menjaga amanah sebagai partai yang bersih. Dan DPP PKS diharapkan bisa mencari kader-kader yang terbaik untuk duduk di parlemen, dan bukan asal comot di tengah jalan. “Dengan jadi partai terbuka ini saya berharap PKS tidak asal comot caleg. Dan mampu memberikan contoh yang baik. Bukan sebaliknya,” imbuhnya. (dil)
JAKARTA – Perubahan ideologi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi partai terbuka ternyata dianggap sebuah kemunduran bagi kader inti. Sehingga,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Megawati Sebut Mundur Lebih Terhormat daripada Dipecat, Sindir Jokowi?
- HUT ke-52 PDIP: Megawati Perintahkan Kader Bonding dengan Rakyat
- Pemerintah Pertimbangkan Melantik Dahulu Kepala Daerah Tak Bersengketa di MK
- Dituding Berperan Memenangkan Istri di Pilkada Serang, Mendes PDT Merespons
- Megawati Anggap Ganjar Sudah Benar Bersikap Tolak Kedatangan Israel ke Indonesia
- Ahmad Yohan DPR Minta Pemerintah Bergerak Cepat Atasi Wabah PMK Sapi