PKS Mensinyalir Ada Pihak Ketiga Ingin Kacaukan Pemilu

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI, Hidayat Nur Wahid mensinyalir ada pihak ketiga yang ingin mengacaukan jalannya pemilihan umum presiden (Pilpres) 9 Juli 2014 dengan mengadu domba dua kubu yang bersaing di Pilpres.
"Sangat mungkin ada pihak ketiga ingin mengacaukan suasana (Pilpres) dengan mengadu domba antara dua capres cawapres dan antara dua pendukungnya," kata Hidayat ditemui di DPR RI, Jumat (6/6).
Untuk itu, Anggota Komisi I DPR RI ini meminta KPU, Bawaslu serta kepolisian bekerja maksimal untuk menghentikan segala hal yang bisa mengeruhkan suasana Pilpres. Apalagi semua pihak sudah sepakat mewujudkan pemilu berintegritas dan damai.
"Kita sudah sepakat bahwa Pilpres harus bermartabat dan berintegritas. Karenanya mestinya setelah itu ditandatangani, dideklarasikan, semua melaksanakan, taat azaz. Semua harus konsisten dengan keinginan hadirkan pilpres berintegritas dan damai," tegas Anggota Dewan Pakar Timkamnas Prabowo-Hatta itu.
Dia menilai, munculnya isu-isu pengerahan Babinsa menandakan komitmen yang sudah disepakati belum berjalanan di lapangan. Yang dia sayangkan isu tersebut merugikan salah satu pasangan.
"Saya tidak ingin menuduh siapapun, tapi yang jelas dari kasus-kasus ini yang paling dirugikan adalah pihak Prabowo-Hatta," tandasnya. (fat/jpnn)
JAKARTA - Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI, Hidayat Nur Wahid mensinyalir ada pihak ketiga yang ingin mengacaukan jalannya pemilihan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Soal Polemik Soeharto Pahlawan, Ketum Muhammadiyah Singgung Bung Karno hingga Buya Hamka
- Mantan Komisioner KPK Duga Ada Aktor Lain di Balik Mafia Peradilan Suap Rp 60 Miliar
- Museum of Toys dan RMHC Galang Dana Pembangunan Rumah Singgah Anak Berpenyakit Kronis
- Setelah Heboh Pengadil Terjerat Kasus Suap, MA Rombak Posisi 199 Hakim
- Soal Tuduhan Ijazah Palsu Kepada Jokowi, Pengamat: Kegagalan Memaknai Demokrasi dan Cara Beroposisi yang Sehat
- Banjir di Barito Utara Meluas, 60 Ribu Warga Terdampak