PKS Minta Pemerintah Hati-Hati dengan Komitmen Perubahan Iklim

jpnn.com, JAKARTA - Legilator PKS Mulyanto meminta pemerintah berhati-hati dalam langkah membuat komitmen tentang perubahan iklim dalam konferensi yang diadakan di Glasgow, Skotlandia, Senin (1/11).
"Jangan sampai Indonesia mendapat getah dari kesepakatan internasional," ujar Mulyanto saat dikonfirmasi JPNN.com di Jakarta, Selasa (2/11).
Anggota Komisi VII DPR RI itu juga meminta pemerintah proporsional dan realistis menyikapi isu yang dibahas dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perubahan Iklim.
Pemerintah Indonesia harus berani bersikap mendahulukan kepentingan nasional sebelum mengakomodasi kepentingan negara-negara lain.
"Dalam masalah ini Indonesia jangan mau didikte oleh negara lain," kata dia.
Mulyanto mengakui sebagai wujud pergaulan masyarakat internasional, tentu Indonesia mendukung berbagai inisiatif strategis dan kesepakatan terkait perubahan iklim dan langkah-langkah mitigasinya.
"Namun, sebagai negara berdaulat, yang mengedepankan kepentingan nasional (national interest), yakni keamanan dan kesejahteraan rakyat, kita perlu cermat, hati-hati dan tidak didikte oleh pihak luar," kata Mulyanto.
Menurut dia, pemerintah harus belajar dari krisis energi yang terjadi di Inggris baru-baru ini, di mana komitmen penuh untuk menutup PLTU ternyata sulit ditepati.
Legilator PKS Mulyanto meminta pemerintah berhati-hati dalam langkah membuat komitmen tentang perubahan iklim dalam konferensi yang diadakan di Glasgow, Skotlandia, Senin (1/11).
- KADIN Indonesia Apresiasi Investasi Prancis dalam Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
- Kedepan, Instruksi Megawati Bisa Diarahkan ke Kader PDIP di Legislatif
- Peneliti TRI: Penataan Distribusi LPG Merupakan Langkah Strategis
- Krisis Pangan Global Mulai Terjadi, Bagaimana Status Indonesia?
- Akademisi Nilai Tata Kelola LPG 3 Kilogram jadi Solusi Subsidi Tepat Sasaran
- Kebijakan DHE SDA: Fondasi Kukuh Menuju Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen