PKS Minta SBY Pikirkan Ulang Rencana Reshuffle
Senin, 03 Oktober 2011 – 04:56 WIB
BOGOR - Sekertaris Jenderal (Sekjen) Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Anis Matta mencibir rencana Presiden Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk melakukan reshuffle kabinet. Menurut dia, reshuffle bukan solusi terbaik dalam membentuk kabinet yang solid. Sebab, belum tentu kabinet yang baru bisa lebih baik daripada kabinet sebelumnya.
Anis berpendapat, reshuffle malah bisa memicu konflik baru, karena adaptasi harus dilakukan kembali dari awal. “Reshuflfe tak akan menyelesaikan masalah, karena asumsinya belum bisa dibuktikan. Malah bisa saja kinerja menteri semakin parah,” ujarnya kepada para wartawan di sela-sela halalbihalal DPD PKS Kota Bogor di Hotel Brajamustika, Minggu (2/10) malam.
Anis mengatakan, SBY merupakan satu-satunya presiden yang melakukan fit and proper test di Indonesia, di samping membuat fakta integritas dengan menterinya. Seharusnya, jika seleksi menterinya ketat, output-nya harus bagus. “Kan seleksi menteri ketat, berarti menteri itu sudah masuk kriteria. Nah sekarang buat apa ada reshuffle di tengah jalan. Lebih baik dipikirkan ulang saja,” tegas dia.
Lebih lanjut, Anis mengatakan, apabila kondisi ini terus dibiarkan, akan berakibat kepada kontra produktif para menterinya. “Itu pasti dong, mereka (menteri, red) tak akan bisa bekerja dengan baik, karena ketakutan dengan adanya reshuflle. Seharusnya yang diperbaiki itu koordinasi di kabinet, karena program kerjanya sudah bagus,” tekan Anis.
BOGOR - Sekertaris Jenderal (Sekjen) Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Anis Matta mencibir rencana Presiden Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
BERITA TERKAIT
- Hasto Masih Melaksanakan Tugas Kesekjenan Sebelum KPK Mengumumkan Status Tersangka
- Soal PPN 12 Persen, Saleh PAN: Jangan Saling Menyalahkan
- Sejalan dengan Gerindra, Gemura Dukung Kenaikan PPN 12%
- Rustini Muhaimin Membantu Korban Kebakaran Kemayoran
- Gubernur Jabar Terpilih Dedi Tak Akan Bentuk Tim Transisi Jelang Kepemimpinannya
- Said PDIP Dukung Pemberlakuan PPN 12 Persen Demi Bantu Program Kerakyatan