PKS Nilai Demokrat Arogan
Sabtu, 26 Februari 2011 – 17:32 WIB
Anggota Komisi III DPR bidangi hukum ini mengatakan sejauh ini tidak ada isyarat dari Presisen SBY untuk melakukan evaluasi di Setgab. Hanya pengurus Demokrat yang kegenitan saja kata dia meminta evaluasi. "Kami berkoalisi dengan Presiden bukan Partai Demokrat," katanya.
Pada dasarnya kata Nasir, pihaknya sepakat kalau dilakukan evaluasi tapi jangan karena berbeda pendapat dalam penggunaan hak angket mafia pajak kemudian anggota partai peserta koalisi kemudian dipanggil. "Yang perlu dievaluasi adalah kemitraan dan kesejajaran," tukasnya.
Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat, Saan Mustopa membantah tudingan Nasir. Ia justru mempertanyakan siapa sebetulnya bersikap sesama anggota Setgab. "Setgab adalah untuk mengapresasi perbedaan pendapat. Kita tidak pernah mengancam. Jangan dibalik-balik, yang arogan itu siapa? Tidak ada koalisi yang mau menang sendiri, mau enak sendiri," katanya.
Menurut Wakil Sekretaris Fraksi Partai Demokrat di DPR itu, dalam berkoalisi dibutuhkan komitmen. Salah satu wujud komitmen itu kata dia, adalah mengawal pemerintahan hingga 2014 termasuk kebijakan dan program agar berjalan dengan baik. "Bukan seperti kita dalam satu perahu, ada yang kemudian melubangi perahu dan yang lainnya sibuk mengeluarkan air dari perahu," katanya. (awa/jpnn)
JAKARTA - Ketua DPP PKS, Nasir Djamil menuding pengurus Partai Demokrat yang getol menyuarakan evaluasi di tubuh Sekretariat Gabungan (Setgab) bersikap
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Survei PSI: Masyarakat Kaltim Pilih Rudy Mas'ud-Seno Aji
- 12 Jurus Ridwan Kamil Atasi Polusi di Jakarta
- Hadiri Senam Partai 60lkar, Richard Moertidjaya Ajak Masyarakat Terapkan Gaya Hidup Sehat
- Pilkada Kota Yogyakarta: Hasto-Wawan Berkomitmen Menciptakan Hunian Layak bagi Warga
- Jadikan Jatim Tetap Aman, Khofifah-Emil Didoakan Kiai NU Meraih Kemenangan
- Flyer Gugat Dana Kampanye Rano Karno Disabotase, Aksi Mahasiswa Batal