PKS Nilai KPU Mendelegitimasi Diri Sendiri
jpnn.com - Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nurwahid memastikan tidak setuju dengan upaya-upaya yang dianggap mendelegitimasi Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Hidayat mengatakan bahwa seharusnya KPU sebagai lembaga negara yang diberi kewenangan, kekuasaan mempunyai anggaran, tampil sebagai lembaga yang legitimate.
Namun, Hidayat justru melihat KPU telah mendeligitimasi diri sendiri. "Jangan kemudian dia kebawa-bawa dengan kondisi yang ada, misalnya tentang perubahan menjadi kotak suara kardus, itu kan mendelegimitasi KPU sendiri," kata Hidayat di gedung parlemen, Jakarta, Kamis (10/1).
Contoh lain, ujar Hidayat, soal penetapan daftar pemilih tetap (DPT) yang berlarut-larut dan kontroversinya berkepanjangan. Selain itu, alasan KPU tidak disepakati dengan dua dua tim sukses calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres), kemudian menghapus pemaparan visi misi.
"Menurut saya itu KPU mendelegitimasi dirinya sendiri," tegasnya.
Harusnya, Hidayat mengatakan, KPU sebagai lembaga yang legitimate, bisa berbuat sebagaimana aturan yang berlaku. Jangan sampai KPU terkesan mengikuti salah satu pihak. Di sisi lain, tidak setuju dengan pihak lainnya.
"Jangan kemudian dia mengikuti satu pihak, kemudian yang lain tidak setuju, dan diikuti, itu merupakan bentuk delegimitasi," katanya.
Menurut Hidayat, hal itu juga bisa membuat publik menduga KPU sudah condong kepada satu kelompok tertentu. "Misalnya juga (soal) nomor urut capres dan cawapres, 1, 2, 3. (Seharusnya) tidak ada 01 dan 02. Tapi, kenapa sekarang seperti begitu?" ungkapnya.
Politikus PKS Hidayat Nur Wahid menilai KPU sudah mendeligitimasi diri sendiri dengan tindakan yang tidak sesuai dengan keinginan kubu Prabowo
- Golkar DKI Siapkan Saksi TPS Mengawal Suara Ridwan Kamil-Suswono
- Anies Condong Kepada Pram-Doel, Militansi Kader PKS Untuk RIDO Dipertanyakan
- PKS Total di Jakarta, Kampanyekan RIDO ke Seluruh Pelosok Kota
- Yanuar Arif Wibowo: Sukseskan Program 3 Juta Rumah, Hapus Utang Pinjol Masyarakat Bawah
- Bawaslu DKI Panggil Lagi Suswono soal Pernyataan Janda Kaya Nikahi Pengangguran
- Soal Kunker Perdana Prabowo ke China, Sukamta PKS Singgung Kemerdekaan Palestina