PKS: Pak Jokowi Janji Bentuk Kabinet Ahli, Mana Buktinya?

jpnn.com - JAKARTA – Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid mengingatkan komitmen Joko Widodo saat kampanye Pilpres akan menyusun kabinet ahli.
“Saya mau mengingatkan, dulu Pak Jokowi saat kampanye mengatakan akan menyusun kabinet berdasarkan zaken kabinet atau kabinet ahli, bukan kabinet transaksional,” kata Hidayat Nur Wahid, di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen RI, Senayan, Jakarta, Senin (28/12).
Tapi dalam praktiknya, ujar Wakil Ketua MPR RI ini, reshuffle pertama, nuansa transaksionalnya masih terasa karena yang diangkat adalah orang-orang yang menjadi tim suksesnya.
“Harapan saya pada reshuffle jilid kedua, Jokowi akan melaksanakan komitmennya yaitu menghadirkan kabinet ahli dan betul profesionalitas bukan transaksionalitas,” ujarnya.
Kalau itu dilakukan maka Presiden Jokowi akan menghadirkan menteri-menteri yang lebih baik dibandingkan yang diganti. Lebih produktif dan sesuai dengan visi dan misi Jokowi dan melaksanakan janjinya.
“Profesional itu bukan berarti meninggalkan partai politik karena di dalam partai politik banyak yang profesional. Kalau ambil dari partai politik, ambilah yang profesional, bukan karena transaksional,” ujat Hidayat.(fas/jpnn)
JAKARTA – Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid mengingatkan komitmen Joko Widodo saat kampanye Pilpres akan menyusun
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pendiri Yayasan AIS Laporkan Para Pengurus ke Polda Metro Jaya, Ini Kasusnya
- Bethsaida Caregivers Awards 2025 Ajang Penghargaan Bagi Dokter dan Perawat
- Penghentian Sepihak Pendamping Desa, Wakil Ketua Komisi V DPR: Jangan Karena Like and Dislike
- 2 Kapal Terbakar di Pelabuhan Sunda Kelapa, 15 Mobil Damkar Dikerahkan
- KPK Tetapkan 5 Tersangka Korupsi Kredit LPEI, Kerugian Rp11,7 Triliun
- Kejagung Sebut Kerugian Korupsi BBM Rp 193,7 Triliun, MAKI: Perhitungan Masuk Akal