PKS: Pemanggilan Oleh Presiden Tidak Penting
Jumat, 23 September 2011 – 06:34 WIB
JAKARTA - Wacana resehuffle atau pergantian menteri di Kabinet Indonesia Bersatu II masih santer beredar. Namun, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) nampaknya sudah tidak ambil pusing dengan isu reshuffle yang sudah berjalan sekitar satu pekan tanpa realisasi itu. Dengan maksud seperti itu, Anis menangkap sinyal jika reshuffle kabinet akan dilakukan di seputar kementrian bidang ekonomi saja. Kementrian bidang itu, berpotensi untuk mendapatkan sumber dana dalam jumlah besar. "(Kementrian ekonomi) itu memang tempat basah-basah kok," tandasnya.
Jika sesuai kontrak koalisi, jika ada reshuffle, maka setiap partai koalisi akan dipanggil untuk diberitahu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Namun, Sekretaris Jenderal PKS Anis Matta nampaknya tidak begitu peduli dengan aturan pemanggilan tersebut. "Bagi PKS, kini sudah tidak menjadi penting dipanggil tidaknya (oleh Presiden)," ujarnya di gedung parlemen, Jakarta, kemarin (22/9).
Baca Juga:
Menurut Anis, hingga saat ini, tidak ada pemanggilan terhadap PKS oleh Presiden SBY. Dengan posisi itu, dia melihat bahwa isu reshuffle yang dilakukan SBY merupakan upaya fund raising atau pengumpulan dana. Tidak dijelaskan lebih lanjut maksud Anis apakah fund raising itu ditujukan untuk kepentingan politik di 2014. "Reshuffle ini bukan untuk memperbaiki kinerja pemerintahan. Hanya fund raising," nilainya.
Baca Juga:
JAKARTA - Wacana resehuffle atau pergantian menteri di Kabinet Indonesia Bersatu II masih santer beredar. Namun, Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
BERITA TERKAIT
- Dukung Kenaikan Gaji Guru, GP Ansor Soroti Nasib Honorer dan Penerapan yang Merata
- Rampung Diperiksa, PK Alex Semoga Jadi Momentum Perbaikan Sistem Peradilan
- 26 Pati Polri Naik Pangkat, 2 Irjen Resmi jadi Komjen
- Winarto Ditugaskan ke BIN, Kapolda Kalsel Dijabat Irjen Rosyanto
- Dari Zaman SBY, Guru ASN Terima Tunjangan Sertifikasi 1 Bulan Gapok, Janji Prabowo?
- Polri Gelar Upacara Kenaikan Pangkat, Dedi Prasetyo Naik jadi Komjen