PKS Potong Gaji Anggota DPR RI untuk Bantu Pembelian APD Tenaga Medis

Anggota DPR Dapil Banten ini berharap bantuan yang diberikan--bersama-sama dengan donasi yang diberikan berbagai pihak dan komponen bangsa lainnya--bisa membantu memenuhi kekurangan atau kelangkaan APD bagi Pahlawan Medis sehingga mereka bisa fokus berjuang menyelamat setiap nyawa rakyat Indonesia dan dirinya sendiri terlindungi dengan APD yang cukup.
"Kepada Pemerintah kami tetap mendesak agar distribusi APD yang telah didaatangkan bisa dilakukan dengan cepat dan merata sesuai kebutuhan tenaga medis di berbagai rumah sakit. Dan untuk memenuhi kekurangan, Pemerintah harus lebih sigap dan cepat menggalang bantuan dari sektor swasta dan masyarakat luas. Presiden dan pimpinan negara harus mampu menggerakkan solidaritas nasional dan rasa tanggung jawab bersama untuk mengatasi wabah Covid-19 ini," pungkas Jazuli.
Dalam kesempatan itu, Ketua IDI Daeng M Faqih menyambut baik kedatangan rombongan PKS ke PB IDI. Seraya mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas bantuan PKS, PB IDI berjanji akan segera mendistribusikan bantuan tersebut ke Rumah Sakit.
Dalam kesempatan itu, Ketum PB IDI juga mengajak kader PKS berperan aktif dalam melaksanakan dan mengeduksi masyarakat untuk mengikuti protokol kesehatan yang diinstruksikan pemerintah dan tenaga medis mulai dari penerapan jarak sosial dan karantina kesehatan mandiri.(fri/jpnn)
Presiden PKS HM Sohibul Iman dan Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini menyerahkan bantuan Alat Pelindung Diri (APD) untuk tenaga medis yang berjuang menyelamatkan rakyat dari ancaman virus corona (Covid-19).
Redaktur & Reporter : Friederich
- Transaksi Dana Dugaan Korupsi 2024 Capai Rp 984 T, Sahroni: Lacak dan Sita!
- Muncul Usulan Copot Menteri Terafiliasi Jokowi, Legislator PDIP: Berarti Ada Masalah
- Peringatan Hari Kartini Momentum Meningkatkan Harkat dan Martabat Kaum Perempuan
- Mbak Puan Sentil Israel soal Serangan di Palestina
- Kawal PSU Pilkada Kabupaten Serang, PKS Menerjunkan Ratusan Pasukan Khusus
- Bamsoet Prihatin Muruah Pengadilan Rusak Akibat Rentetan Kasus Melibatkan Hakim