PKS Sebut Kenaikan Harga BBM Triple Horor, Sangat Mengkhawatirkan
jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPP PKS Bidang Ekonomi dan Keuangan Anis Byarwati menyebut kebijakan menaikkan harga BBM bersubsidi sangat kontraproduktif.
Sebab, pemerintah makin mendekatkan perekonomian nasional pada kondisi triple horror yang sangat mengkhawatirkan.
"Momennya sangat tidak pas ketika perkonomian sedang bergerak pada pemulihan bukan distimulus melainkan dihambat, kebijakan yang kontraproduktif," ujar Anis di kompleks DPR RI, Senayan, Jakarta (5/9).
Menurut Anggota Komisi XI DPR RI itu, pada saat yang sama kondisi geo-politik perang Rusia-Ukraina membuat perekonomian global makin tidak pasti karena ancaman inflasi tinggi.
"Padahal masyarakat butuh waktu untuk kembali menyesuaikan dengan kondisi ekonomi yang tidak stabil seperti saat ini," katanya.
Menurut Anis, kenaikan harga BBM bukan sekadar menaikkan biaya transportasi kendaraan pribadi saja melainkan ke hampir semua sektor ekonomi akan terdampak, terutama sektor yang berhubungan dengan masyarakat secara umum.
"Tekanan inflasi tinggi, naiknya harga BBM akan memengaruhi harga bahan baku di tingkat produsen meningkat sehingga harga jual ke konsumen akan ikut naik, diperkirakan angka inflasi akan mencapai 7,0-8,0 persen hingga akhir tahun 2022," ungkap Anis.
Selain itu, kondisi tersebut akan memicu kenaikan suku bunga secara agresif dan membuat biaya ekspansi rumah tangga serta dunia usaha menjadi lebih mahal.
Ketua DPP PKS Bidang Ekonomi dan Keuangan Anis Byarwati menyebut kebijakan menaikkan harga BBM bersubsidi sangat kontraproduktif.
- Khofifah-Emil Punya Komitmen Konkret Menjadikan Jatim Episentrum Ekonomi Indonesia Timur
- Pemkot Kupang Dorong Kemudahan Investasi untuk Penyerapan Tenaga Kerja
- Garudafood Dorong Ekonomi Inklusif, Berdayakan UMKM
- Waspada Efek Luar Biasa dari Kenaikan PPN 12 Persen
- SCG Dorong Green Growth, Integrasi Pertumbuhan Ekonomi dan Keberlanjutan Lingkungan
- Golkar DKI Siapkan Saksi TPS Mengawal Suara Ridwan Kamil-Suswono