PKS Sebut Larangan Ekspor Minyak Goreng Berpotensi 'Masuk Angin'
"Dengan pelarangan ekspor CPO dan migor, maka kita mungkin akan diprotes oleh negara mitra dagang, yang selama ini komitmen menyerap produk CPO kita dan turunannya. Walaupun mungkin tidak sekeras kasus batu bara, namun dapat diperkirakan mereka akan merespons negatif atas sikap kita," bebernya.
Selain itu, Indonesia akan kehilangan peluang penerimaan devisa dalam jumlah yang cukup besar, karena total produksi CPO dan minyak goreng kita, lebih dari 70 persennya didedikasikan untuk pasar ekspor.
"Apalagi harga CPO dunia sedang bagus-bagusnya dan menjadi durian runtuh (windfall profit) bagi penerimaan devisa kita di awal tahun 2022 ini," kata dia.
Kemudian, yang langsung terpukul adalah pengusaha minyak goreng yang patuh, karena mereka juga akan kehilangan pendapatan dari pasar ekspor yang sedang terang-terangnya.
"Pemerintah harus segera berkonsolidasi untuk merumuskan kebijakan yang lebih permanen bagi pembatasan ekspor CPO dan minyak goreng ini," ujar Mulyanto. (mcr10/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto menyebut ada peluang pengusaha migor menggunakan aji mumpung sebelum larangan ekspor minyak goreng.
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul
- Jumlah PHK Meningkat, PKS Minta Pemerintah Buat Kebijakan yang Berpihak ke Pekerja
- Stasiun Kebasen Beroperasional Lagi untuk Angkutan Penumpang, Yanuar Arif: Alhamdulillah, Sejarah Terukir
- Prabowo Usul Pengampunan Koruptor, Nasir Djamil Singgung Inisiatif Menteri
- PKS Dukung Usul Prabowo Soal Kepala Daerah Dipilih Oleh DPRD, Ini Alasannya
- Dorong Kemajuan Industri Olahraga, LPDUK-Inaspro Teken MoU dan PKS Bersama Mitra
- Pemerintah Beberkan Penyebab Harga MinyaKita Meroket