PKS Sebut Penghapusan Premium Memberatkan Pengusaha Kecil
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR Amin Ak menentang penghapusan premium dan pertalite secara bertahap pada 2022.
Menurutnya, penjualan premium memang tidak banyak, tetapi BBM bersubsidi itu masih digunakan rakyat kecil yang sedang memulihkan usaha akibat terdampak pandemi.
Amin menyebut pemerintah tinggal menindak kelompok di luar rakyat kecil yang menyalahgunakan Premium ketimbang menghapus BBM tersebut dari peredaran.
"Bukan menghapus sama sekali, karena ketersediaanya masih dibutuhkan masyarakat," kata legislator Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu dalam keterangan persnya, Kamis (30/12).
Amin juga merasa keberatan pertalite turut dihapus. Terlebih lagi pemerintah memakai alasan ramah lingkungan menghapus BBM jenis itu.
Seharusnya, kata dia, pemerintah melalui Pertamina bisa menaikkan oktan pertalite sesuai standar Euro4 ketimbang menghapus BBM berharga kisaran 7.000an.
Selain itu, kata dia, penyelesaian masalah ramah lingkungan bukan dengan menghapus pertalite, melainkan perbaikan terhadap transportasi publik dan komitmen penggunaan kendaraan listrik
"Seharusnya menyelesaikan akar persoalan bukan kebijakan tambal sulam,” kata dia.
Anggota Komisi VI DPR Amin Ak menentang penghapusan premium dan pertalite secara bertahap pada 2022.
- Berharap Bisa Kembali ke Senayan, Kader Senior PPP Tekankan soal Khitah 1973
- ASN Komdigi Terlibat Judi Online Sudah Teridentifikasi Lama, tetapi Budi Arie Cuek Saja
- Prabowo Diminta Hati-Hati soal Pengalihan Subsidi BBM menjadi BLT
- Pemerintah Berencana Alihkan Subsidi BBM jadi BLT, tetapi
- Dukung Langkah Prabowo Selamatkan Sritex, Komisi VII DPR Bakal Lakukan Ini
- Bupati Konsel yang Copot Camat Baito Pembela Guru Supriyani Bisa Dipidana, Ini Serius!