PKS Sesalkan Sikap Diamnya Demokrat
Kamis, 24 Mei 2012 – 09:04 WIB
SIKAP diam Partai Demokrat terhadap persoalan daftar pemilih fiktif dalam Pilkada DKI 2012 sangat disayangkan sejumlah parpol. Pasalnya, persoalan tersebut sudah semestinya menjadi perhatian bagi seluruh parpol di Jakarta. Sebab dampak dari persoalan itu bisa menjadi salah satu kendala bagi siapapun pasangan calon yang terpilih sebagai pemimpin Jakarta hasil pemilihan 11 Juli mendatang. "Ada kesan kami (PKS, PPP, Golkar, PDI Perjuangan, Gerindra) kumpul untuk melawan incumbent. Itu tidak benar. Karena persoalan DPS fiktif justru merugikan incumbent juga," tandas pria yang akrab disapa Bang Didin itu.
Menyoroti hal itu, Ketua DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DKI Jakarta Selamat Nurdin menegaskan, semua parpol seharusnya terpanggil untuk menyikapi persoalan DPS dan DPT (daftar pemilih tetap). “Sekarang ini masih ada parpol yang diam. Ini justru menimbulkan tanda tanya. Semua parpol harus peduli,” ujar dia, Rabu (23/5).
Kondisi demikian, sambung Selamat, justru menimbulkan kesan adanya perbedaan sikap dalam persoalan DPS fiktif lantaran kepentingan pasangan calon tertentu. Bahkan sempat mencuat pernyataan di kalangan tertentu sejumlah parpol yang protes terhadap hasil penetapan DPS karena memiliki kesamaan untuk menjatuhkan calon incumbent. Opini akan adanya aksi mengeroyok pasangan incumbent oleh sejumlah parpol yang protes hasil penetapan DPS dibantah oleh Selamat.
Baca Juga:
SIKAP diam Partai Demokrat terhadap persoalan daftar pemilih fiktif dalam Pilkada DKI 2012 sangat disayangkan sejumlah parpol. Pasalnya, persoalan
BERITA TERKAIT
- Dharma Pongrekun-Kun Wardana Tegas Tolak Impor Dokter Asing
- Hasil Survei SMRC & Indikator Politik Berbeda, Persepi Diminta Turun Tangan
- Debat Ketiga Pilgub Jatim Bertema Pembangunan Infrastruktur
- Ridwan Kamil Janji Beri Bantuan Renovasi Rumah Rp 50 Juta hingga Rp 100 Juta
- Ikut Kirab Berkuda, Sudaryono hingga Raffi Ahmad Ajak Jateng Menangkan Luthfi-Yasin
- Ridwan Kamil Sindir Pramono di Panggung Debat, Bawa-bawa Anies dan PDIP