PKS: Sistem Terbuka Menjadikan Parpol EO

PKS: Sistem Terbuka Menjadikan Parpol EO
PKS: Sistem Terbuka Menjadikan Parpol EO
Oleh karena itu, kata Anis, PKS mengusulkan agar sistem pemilu  adalah sistem tertutup. "Yang menentukan adalah sistem terbuka atau tertutup. Yang bagus adalah sistem tertutup, itu yang diusulkan PKS. Karena partai politik adalah sumber rekrutmen kepemimpinan nasional, agregasi dan penyaluran aspirasi dan ongkos lebih murah karena menghilangkan kompetisi di internal partai," terangnya.

Menurut dia, dengan sistem tertutup, pemilu bisa berbiaya lebih murah dan loyalitas kader tetap tinggi. "Kalau sistem terbuka, akan semakin tinggi ongkos pemilu, sama artinya kita mendorong politik kita dikendalikan oleh pemilik modal, bukan pemilik suara,” ujarnya.

Dalam sistem demokrasi, katanya lagi, terjadi tarik menariknya antara vote dan capital. ”Kita mesti memastikan sistem kita agar minim capital dan berorientasi pada suara," bebernya.

Sedangkan untuk ambang batas perolehan kursi atau parliamentary threshold (PT) dan alokasi kursi per dapil adalah bagian teknis yang tak terlalu merisaukan PKS. "Untuk PT, PKS usulkan angka antara 3-4 persen. Sedangkan untuk alokasi kursi per daerah pemilihan, PKS berharap tidak mengarah pada sistem distrik," tukasnya.

 

JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) merasakan kekhawatiran terhadap sistem terbuka yang kemungkinan besar bakal kembali diterapkan di Pemilu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News