PKS Tepis Tudingan Bersihkan Loyalis Anis demi Tiket Pilpres
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Al Muzammil Yusuf menepis tudingan tentang adanya pembersihan terhadap loyalis Anis Matta dari partai yang kini dipimpin Sohibul Iman itu. Dia menegaskan, di PKS tidak ada loyalis individu-individu tertentu.
“Yang ada itu loyalis PKS, semua kader solid keputusan majelis syura,” kata Muzammil di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (10/4).
Dia memastikan, tidak ada gejolak di internal PKS yang memengaruhi pengambil keputusan soal nama sembilan calon presiden (capres) atau calon wakil presiden (cawapres). Sembilan nama itu adalah Ahmad Heryawan, Hidayat Nur Wahid, Anis Matta, Irwan Prayitno, Sohibul Iman, Salim Segaf Al Jufri, Tifatul Sembiring, Al Muzammil Yusuf dan Mardani Ali Sera.
“Anggota majelis syura kami 99 orang. Kemarin memilih sembilan nama untuk capres atau cawapres tidak ada gejolak. Sembilan nama diterima oleh semua kader,” paparnya.
Baca juga: Loyalis Anis Matta Dipereteli, Kok PKS Jadi Begini?
Lebih lanjut Muzzamil mengatakan, dari sembilan nama itu nanti akan mengerucut ke satu orang yang akan ditawarkan ke mitra koalisi PKS. Majelis Syura PKS yang akan memutuskan satu nama tersebut.
“Semua loyal ke partai, semuanya yang menghormati partai punya potensi menduduki jabatan di partai sesuai potensinya. Tidak ada loyalis-loyalis karena kami bukan partai individu,” katanya.
Ketua DPP PKS Al Muzammil Yusuf menyatakan, di partainya tidak ada loyalis terhadap individu tertentu termasuk Anis Matta. Sebab, loyalitas kader ke partai.
- Stasiun Kebasen Beroperasional Lagi untuk Angkutan Penumpang, Yanuar Arif: Alhamdulillah, Sejarah Terukir
- Prabowo Usul Pengampunan Koruptor, Nasir Djamil Singgung Inisiatif Menteri
- PKS Dukung Usul Prabowo Soal Kepala Daerah Dipilih Oleh DPRD, Ini Alasannya
- Dorong Kemajuan Industri Olahraga, LPDUK-Inaspro Teken MoU dan PKS Bersama Mitra
- Berakhirnya Dominasi PKS di Pilkada Jabar 2024, Pengamat Komentar Begini
- 4 Penyebab Kekuasaan PKS Berakhir di Kota Depok