PKS Terguncang, Demokrat Senang
Minggu, 26 Mei 2013 – 17:07 WIB
JAKARTA - Pengamat politik, Boni Hargens mengaku tidak terkejut dengan munculnya wacana tentang keluarnya Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dari barisan koalisi pendukung pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY. Pasalnya, hubungan PKS dengan Partai Demokrat yang memimpin koalisi Demokrat memang sebenarnya sudah lama tidak harmonis.
Menurut Boni, selama ini PKS selalu bertindak bagaikan duri dalam daging di koalisi pendukung pemerintahan. Dalam beberapa hal, PKS kerap bertentangan dengan Demokrat.
Baca Juga:
"Saya pikir hubungan tidak harmonis ini meledak setelah PKS tidak loyal dalam beberapa kasus seperti kasus Century, Demokrat ditinggal dan isu isu lain," kata Boni usai acara diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (26/5).
Namun, lanjut Boni, retaknya hubungan kedua partai itu selalu ditutup-tutupi. Pasalnya, keduanya masih saling membutuhkan. Demokrat membutuhkan dukungan PKS yang memiliki kursi cukup signifikan di parlemen. Sementara PKS punya kepentingan untuk tetap berada di pemerintahan demi mengumpulkan sumber daya politik bagi pemilu 2014.
JAKARTA - Pengamat politik, Boni Hargens mengaku tidak terkejut dengan munculnya wacana tentang keluarnya Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dari barisan
BERITA TERKAIT
- Kasus Tom Lembong, Komisi III Tak Ingin Diproses karena Pesanan
- Kampanye di Bengkulu, Mendes Yandri Susanto Dilaporkan ke Bawaslu RI
- Agustiar-Edy Duet Harapan Rakyat Pimpin Kalteng
- Lolly Suhenty Minta Bawaslu di Daerah Uji Coba Aplikasi Siwaslih Secara Serentak
- Dukungan Prabowo dan Jokowi Dinilai Bakal Signifikan Mendongkrak RIDO di Jakarta
- Jateng Muda Banyumas Deklarasi Menangkan Luthfi-Yasin di Pilkada 2024