PKS Tolak Rencana Kenaikan Harga BBM Bersubsidi
jpnn.com, JAKARTA - Presiden PKS Ahmad Syaikhu menolak rencana pemerintah menaikkan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi karena menurunkan daya beli masyarakat.
"DPP PKS menyatakan dengan tegas menolak kebijakan kenaikan harga BBM dan Solar bersubsidi," kata Syaikhu dalam keterangan persnya, Kamis (1/9).
Selain menurunkan daya beli, kata eks Wakil Wali Kota Bekasi itu, upaya menaikkan harga BBM bersubsidi bisa membuat rakyat miskin bertambah, sehingga PKS menolak rencana kebijakan tersebut.
Oleh karena itu, dia berharap, pemerintah meninjau kembali rencana kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi.
"Rakyat membutuhkan keberpihakan dan kepedulian yang nyata dari pemimpinnya," ujar Syaikhu.
Legislator Komisi I DPR RI itu rakyat sebelumnya sudah terpukul dengan kenaikan harga minyak goreng.
Belum selesai harga minyak goreng melonjak, harga telur meroket. Rumah tangga di seluruh Indonesia berpotensi makin terpukul apabila harga BBM bersubsidi naik.
"Kalau BBM dan Solar bersubsidi ikut naik, harga secara keseluruhan akan naik signifikan, lalu terjadi efek domino di sektor lainnya," ungkap Syaikhu.
Presiden PKS Ahmad Syaikhu menolak rencana pemerintah menaikkan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi
- Pembangkit Minihidro HGI Berkontribusi untuk Lingkungan dan Tingkatkan Ekonomi Lokal
- Iswar Membayangkan Kota Semarang jadi Pusat Pengembangan Ekonomi Jawa, Ini Alasannya
- PNM dan PIP Dorong Petani Perempuan Terampil Finansial
- Soal Pertumbuhan Ekonomi Kota Semarang, Yoyok Sukawi Punya Strategi Tembus 7 Persen
- Terbitkan 2 Izin NPPBKC, Bea Cukai Jember Tegaskan Legal Itu Mudah dan Nyaman
- Prospek Industri Kimia Meningkat, ICIIS 2024 Kembali Digelar