PKS: Seharusnya Wacana Relaksasi Tidak Perlu Disampaikan ke Publik
Senin, 04 Mei 2020 – 22:11 WIB

Warga yang mewaspadai virus corona menggunakan masker wajah saat melintasi kawasan MH. Thamrin, Jakarta, Selasa (3/3). Foto : Ricardo/JPNN.com
Namun, dia menduga, masyarakat stres bukan karena penerapan PSBB. Stres masyarakat bisa saja tersulut karena mendengar kebijakan pemerintah yang simpang siur dalam penanganan COVID-19.
"Jadi kalau masyarakat dikatakan stres, bisa jadi bukan karena dibatasi ruang geraknya tetapi karena bingung lihat pernyataan-pernyataan pemerintah yang simpang siur," ungkap dia.
"Oleh sebab itu pemerintah mestinya mengatur siapa yang boleh bicara soal kebijakan penanganan COVID-19. Jangan sampai para pejabat pemerintah rebutan panggung tetapi malah bingungkan rakyat dan buat gaduh," tegas dia. (mg10/jpnn)
Saat ini Indonesia dalam keadaan darurat sehingga pemerintah tidak mudah menggulirkan wacana relaksasi PSBB.
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan
BERITA TERKAIT
- Elite PKS & Partai Erdogan Bertemu di Turki, Kemerdekaan Palestina Jadi Isu Utama
- Peserta PPDS Diduga Perkosa Pasien, Anggota DPR Minta STR dan SIP Pelaku Dicabut
- Perkuat Solidaritas, PKS & AK Party Bertemu Membahas Perjuangan Palestina
- Demi Warga Palestina, Sukamta PKS Dukung Rencana Prabowo Ini
- Sidang Parlemen Dunia, Jazuli Juwaini: RI Terus Berjuang Dukung Kemerdekaan Palestina
- 24 Jam Nonstop, Posko Mudik Lebaran DPW PKS Banten Sediakan Fasilitas Pijat Relaksasi