PKT Optimistis Mampu Kurangi Emisi Karbon hingga 32,51 Persen Pada 2030
jpnn.com, JAKARTA - Pupuk Kalimantan Timur (PKT) menyatakan lebih fokus dalam mengembangkan industri hijau berkelanjutan melalui roadmap perusahaan.
Direktur Utama PKT Rahmad Pribadi mengungkapkan pihaknya memulai penerapan industri hijau dan juga mengintegrasikannya dengan berbagai aspek.
Menurutnya, dengan konsistensi dalam penerapan berbagai upaya pengurangan gas buangan serta rutin melakukan evaluasi, perseroan optimistis mampu mencapai target untuk mengurangi emisi gas karbon hingga 32,51 persen pada 2030.
“Kami di Pupuk Kaltim melihat ke depannya perusahaan tidak hanya dituntut menjadi lebih produktif, tetapi juga lebih ramah lingkungan," ujar dia dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (11/2).
Rahmad membeberkan dalam roadmap 40 tahun kedua PKT, pihaknya akan fokus ke arah industri petrokimia yang berbasis renewable.
Roadmap tersebut akan terus dikembangkan dengan fokus pada tiga pondasi utama, yaitu efisiensi energi lewat digitalisasi, diversifikasi usaha dengan bahan baku energi terbarukan, dan melakukan praktik ekonomi sirkular.
"Guna memanfaatkan emisi produksi menjadi komoditas bisnis baru seperti soda ash. Praktik-praktik ini tidak hanya sebagai upaya mengurangi jejak karbon, tetapi dapat memberikan dampak keberlanjutan dan multiplier effect positif baik bagi perusahaan, masyarakat sekitar, maupun negara," beber Rahmad.
Dia menilai dalam upaya pengurangan jejak karbon, saat ini PKT sudah memulai penggunaan biomassa sebagai sumber energi alternatif yang lebih ramah lingkungan.
Pupuk Kalimantan Timur (PKT) menyatakan lebih fokus dalam mengembangkan industri hijau berkelanjutan melalui roadmap perusahaan.
- ICEBM Untar 2024 jadi Sarana Percepatan Pencapaian SDGs untuk Semua Sektor
- RI Sulit Mencapai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Kalau Mengandalkan Kapasitas Fiskal
- Khofifah-Emil Punya Komitmen Konkret Menjadikan Jatim Episentrum Ekonomi Indonesia Timur
- Pemkot Kupang Dorong Kemudahan Investasi untuk Penyerapan Tenaga Kerja
- Garudafood Dorong Ekonomi Inklusif, Berdayakan UMKM
- Waspada Efek Luar Biasa dari Kenaikan PPN 12 Persen