Plangkahan Awali Prosesi Pernikahan Putri Sultan Hamengku Buwono X
Penasaran Mempelai Pria, Warga Menunggu di Regol Magangan
Senin, 17 Oktober 2011 – 08:08 WIB
Dalam uba rampe yang dibawa dengan menggunakan dua nampan dan satu bokor kuningan itu, terdapat pakaian sak pengadeg (bawahan hingga atasan), sepatu, tas, dan dompet. Selain itu, diserahkan satu paket pisang sanggan yang terdiri atas pisang raja dua tangkeb, suruh ayu, gambir, kembang telon, dan benang lawe.
Setelah penyerahan yang disaksikan langsung oleh Sri Sultan HB X, GKR Pembayun selaku cepeng damel keputren (koordinator Keputren) memberikan aba-aba agar GKR Bendara melakukan prosesi ngabekten (menyembah dan meminta restu) kepada Sri Sultan HB X dan Ratu Hemas. Dalam prosesi itu, GKR Bendara atau yang akrab disapa Jeng Reni melakukan laku ndhodhok (jalan jongkok) di atas karpet bertabur bunga melati untuk mencium lutut Sri Sultan, ayahnya. Hingga prosesi berakhir, Sri Sultan yang mengenakan surjan oranye-kuning tidak melontarkan sepatah kata pun.
Setelah upacara ngabekten, GKR Pembayun meminta pendamping calon pengantin putri BRAy Suryadiningrat dan BRAy Suryamentaram membawa putri dari Keraton Kilen ke Keputren. Setelah memasuki kompleks Keputren, GKR Bendara bersama GKR Hemas dan sesepuh keraton lain melakukan transit di Bangsal Sekarkedhaton.
Sedangkan calon pengantin pria menjalani prosesi nyantri setelah dijemput dari Dalem Mangkubumen menuju Bangsal Ksatriyan. Penjemputan dilakukan KRT Jatiningrat dan KRT Yudahadiningrat. Perjalanan dari Mangkubumen menuju regol Magangan menggunakan tiga kereta. Yaitu, Kyai Kuthakaraharja yang dinaiki Jatiningrat dan Yudahadiningrat, Puspaka Manik yang digunakan pengantin pria, dan Kyai Kus Gading dinaiki keluarga pengantin laki-laki.
Rangkaian prosesi pernikahan putri bungsu Sri Sultan Hamengku Buwono X GKR Bendara dimulai kemarin. Prosesi pertama adalah plangkahan dan ngabekten.
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408