Plastik Berbahan BPA atau PET, Mana Lebih Berbahaya untuk Kesehatan?
jpnn.com, JAKARTA - Masyarakat masih mempertanyakan mana yang lebih berbahaya bagi kesehatan, air minum dalam kemasan (AMD) pada galon polikarbonat (PC) atau plastik polyethylene terephthalate (PET)?
Kemasan polikarbonat atau plastik keras atau kaku biasa digunakan sebagai galon isi ulang air minum 19 liter.
Sementara itu, kemasan PET biasa digunakan untuk botol air minum ukuran 300 mililiter hingga 1 liter dan galon 15 liter.
Kedua jenis kemasan plastik ini memiliki kelebihan dan kekurangan terkait risiko kesehatan bagi manusia.
Sejumlah penelitian mengungkap bahwa pada kemasan plastik berbahan polikarbonat mengandung zat kimia bisphenol A (BPA) yang berdampak pada kesehatan melalui mekanisme gangguan hormon.
Sementara itu, kemasan berbahan PET dibuat dari etilen glikol yang berpotensi menimbulkan risiko keseahatn bila dikonsumsi secara berlebihan.
Dampak kesehatan dari bahan kimia pembentuk dua plastik itu bermigrasi ke bahan pangan yang dikemas pada tingkatan tertentu dan disebakan oleh pola perlakuan terhadap tiap kemasan.
Guru Besar Teknik Kimia Universitas Diponegoro, Prof. Dr. Andi Cahyo Kumoro mengatakan pelepasan BPA rentan terjadi bila galon sampai tergores atau terpapar matahari langsung.
Masyarakat masih mempertanyakan mana lebih berbahaya plastik berbahan polikarbonat atau PET. Begini penjelasan pakar.
- Kata Pakar soal BPA pada Galon Polikarbonat, Mitos atau Fakta?
- 15 Ribu Pengunjung Ditargetkan Hadir di Pameran Plastics & Rubber Indonesia 2024
- Ahli Kesehatan Tegaskan Tak Ada Efek Samping dari Minum Air Galon Kuat Polikarbonat
- Dunia Internasional Sudah Larang BPA, Pakar Polimer Ingatkan Risiko Kesehatan
- IAKMI Sebut Pelabelan 'Berpotensi Mengandung BPA' Pada Galon AMDK yang Sudah SNI Tak Perlu
- Pakar: Bahaya BPA Merupakan Ancaman Kesehatan, Bukan Isu Persaingan Usaha