Plastik Berbahan BPA atau PET, Mana Lebih Berbahaya untuk Kesehatan?
jpnn.com, JAKARTA - Masyarakat masih mempertanyakan mana yang lebih berbahaya bagi kesehatan, air minum dalam kemasan (AMD) pada galon polikarbonat (PC) atau plastik polyethylene terephthalate (PET)?
Kemasan polikarbonat atau plastik keras atau kaku biasa digunakan sebagai galon isi ulang air minum 19 liter.
Sementara itu, kemasan PET biasa digunakan untuk botol air minum ukuran 300 mililiter hingga 1 liter dan galon 15 liter.
Kedua jenis kemasan plastik ini memiliki kelebihan dan kekurangan terkait risiko kesehatan bagi manusia.
Sejumlah penelitian mengungkap bahwa pada kemasan plastik berbahan polikarbonat mengandung zat kimia bisphenol A (BPA) yang berdampak pada kesehatan melalui mekanisme gangguan hormon.
Sementara itu, kemasan berbahan PET dibuat dari etilen glikol yang berpotensi menimbulkan risiko keseahatn bila dikonsumsi secara berlebihan.
Dampak kesehatan dari bahan kimia pembentuk dua plastik itu bermigrasi ke bahan pangan yang dikemas pada tingkatan tertentu dan disebakan oleh pola perlakuan terhadap tiap kemasan.
Guru Besar Teknik Kimia Universitas Diponegoro, Prof. Dr. Andi Cahyo Kumoro mengatakan pelepasan BPA rentan terjadi bila galon sampai tergores atau terpapar matahari langsung.
Masyarakat masih mempertanyakan mana lebih berbahaya plastik berbahan polikarbonat atau PET. Begini penjelasan pakar.
- BPOM Ingatkan Risiko BPA dari Galon, Pakar Beri Pendapat Berbeda
- Tak Ada Bahaya BPA, Pemerintah Hingga Pakar Pastikan Konsumsi Air Galon Polikarbonat Aman
- Sinar Matahari Tak Buat BPA Bermigrasi ke Air Galon, Ini Penjelasannya
- BPOM Wajibkan Label Bahaya, Jangan Ada Pakar yang Bilang BPA Aman
- Isu BPA Disebut Bukan Dilatari Persaingan Usaha, Warga Tidak Percaya
- Pakar Polimer ITB: Jangan Gunakan Isu BPA Mengacaukan Persaingan Sehat