Plastik Berbahan BPA atau PET, Mana Lebih Berbahaya untuk Kesehatan?
“Efeknya, paparan BPA bisa memunculkan gangguan pada sistem saraf dan perilaku anak. Sedangkan pada ibu hamil bisa memicu keguguran," kata Andi.
Berbeda dengan kandungan BPA pada polikarbonat, kandungan etilen glikol pada PET tidak mudah mengalami perubahan kimia.
Hal itu tertuang dalam makalah Frank Welle, ahli kimia dari University of Freiburg, Jerman, yang berjudul The Facts about PET.
Dalam makalah itu, Welle mengungkapkan bahwa monomer PET, seperti etilen glikol hanya dapat bermigrasi dalam jumlah yang sangat kecil ke dalam pangan yang dikemas.
Mengutip penelitian pada 2004, Welle menunjukkan bahwa tingkat migrasi etilen glikol dari kemasan PET jauh di bawah batas standar yang ditetapkan WHO. (jlo/jpnn)
Masyarakat masih mempertanyakan mana lebih berbahaya plastik berbahan polikarbonat atau PET. Begini penjelasan pakar.
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh
- Kata Pakar soal BPA pada Galon Polikarbonat, Mitos atau Fakta?
- 15 Ribu Pengunjung Ditargetkan Hadir di Pameran Plastics & Rubber Indonesia 2024
- Ahli Kesehatan Tegaskan Tak Ada Efek Samping dari Minum Air Galon Kuat Polikarbonat
- Dunia Internasional Sudah Larang BPA, Pakar Polimer Ingatkan Risiko Kesehatan
- IAKMI Sebut Pelabelan 'Berpotensi Mengandung BPA' Pada Galon AMDK yang Sudah SNI Tak Perlu
- Pakar: Bahaya BPA Merupakan Ancaman Kesehatan, Bukan Isu Persaingan Usaha