Please, Jangan Kaitkan SBY dengan Patrialis
jpnn.com - jpnn.com - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Syarief Hasan menyatakan bahwa tidak ada kaitan antara Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Patrialis Akbar yang ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Syarief menegaskan, meski SBY saat menjadi presiden memang menunjuk Patrialis sebagai hakim MK mewakili pemerintah, namun prosesnya sudah sesuai undang-undang. “Emang kenapa?" ujarnya saat dihubungi awak media, Jumat (27/1). Baca juga: Ingat, Patrialis Merupakan Hakim MK Pilihan SBY
Menurut Syarief, undang-undang memang mengatur tiga dari sembilan hakim konstitusi merupakan jatah pemerintah. Karenanya jika ada yang tidak sepakat dengan cara pemilihan hakim MK, sebaiknya undang-undangnya digugat.
"Kalau nggak setuju, ya undang-undangnya direview. Jadi kalau dianggap itu nggak bagus, ya silakan saja diubah," tegasnya.
Mantan menteri koperasi itu justru mempersoalkan pihak-pihak yang sering mengaitkan SBY dengan kasus-kasus yang belakangan ini muncul. “Kan nggak ada relevansinya," ucapnya.
Karenanya suami Ingrid Kansil itu menegaskan, partainya tidak ada kaitan dengan Patrialis. Sebab, mantan menteri hukum dan hak asasi manusia (HAM) yang kini menjadi tahanan KPK itu merupakan kader Partai Amanat Nasional (PAN).
“Nggak ada kaitannya dengan Demokrat. Patrialis kan eks politisi PAN, tanya ke PAN, jangan tanya ke Demokrat," pungkasnya.(dna/JPG)
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Syarief Hasan menyatakan bahwa tidak ada kaitan antara Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan hakim Mahkamah
Redaktur & Reporter : Antoni
- Ibas: Di Tangan Gurulah Masa Depan Bangsa Akan Dibentuk
- Pengamat Heran PDIP Protes Mega Ada di Stiker 'Mau Dipimpin Siapa?'
- Soal Putusan MK, PDIP Tak Akan Diam Jika ASN hingga TNI-Polri Melanggar Netralitas
- Hinca Demokrat: Kami Mendengar, Kasus Tom Lembong Sarat Balas Dendam Politik
- Peringati HKN 2024, Ibas Ajak Masyarakat Dukung dan Kawal Reformasi Kesehatan
- Eks Klien Curhat soal Survei Poltracking: Saya Rugi Besar, Data Ngaco Semua