Please, Simak Penilaian Buya Syafii soal Ahok dan Almaidah Ini

jpnn.com - JAKARTA - Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif menilai Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama alias Ahok tidak menista agama.

Buya -sapaan Syafii- menyampaikan penilaiannya setelah melihat rekaman pidato Ahok saat kunjungan kerja di Kepulauan Seribu secara utuh. “Saya telah membaca secara utuh pernyataan Ahok di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu yang menghebohkan itu," ujarnya saat dihubungi, Senin (7/11).

Karenanya, pria asal Sumatara Barat yang kini bermukim di Yogyakarta itu meminta masyarakat agar tidak asal main tuduh kepada Ahok. Buya Syafii pun mengajak kepada masyarakat luas melihat video tersebut secara utuh.

"Apa terdapat penghinaan Alquran? Hanya otak sakit saja yang kesimpulannya begitu," katanya.

Oleh sebab itu, Buya menganggap Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah membuat langkah gegabah kaena mengeluarkan fatwa tentang Ahok.  "Apakah kita mau mengorbankan kepentingan bangsa dan negara itu akibat fatwa yang tidak cermat itu," pungkasnya.

Sekadar informasi, kasus ini bermula saat Ahok dalam kunjungannya ke Kepulauan Seribu mengatakan bahwa bukan masalah baginya jika kalangan muslim tidak memilihnya dala pemilihan kepala daerah (pilkada). Ahok menyinggung Surat Almaidah ayat 51 dalam Alquran yang berisi larangan bagi muslim memilih kalangan non-muslim sebagai aulia.

"Jadi jangan percaya sama orang. Kan bisa aja dalam hati kecil bapak ibu enggak bisa pilih saya, karena dibohongin pakai Surat Almaidah 51 macem-macem itu," kata Ahok.

Di sisi lain ada pengguna media sosial dengan akun Si Buni Yani yang mengunggah video itu dan menghilangkan kata ‘pakai’ sehingga yang muncul adalah frasa ‘dibohongi Almaidah 51’ sehingga memantik protes luas. Bareskrim Polri pun kini sedang mengusut Ahok maupun Si Buni Yani.(cr2/JPG)