Pledoi Rudi Sudutkan Sutan
Terima Sogokan setelah Ada Tekanan dari DPR
jpnn.com - JAKARTA - Mantan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini menggunakan haknya kemarin (15/4). Dia menyampaikan nota pembelaan atau pleidoi dalam sidang lanjutan. Dalam pembelaannya, Rudi mengaku terpaksa melakukan seluruh perbuatan sebagaimana isi dakwaan jaksa karena ada desakan permintaan uang dari anggota DPR.
Rudi mengungkap kronologi kasus yang membuatnya ditangkap. Sekitar Juni-Juli 2013 dia didatangi sejumlah pihak, terutama dari kalangan DPR. “Mereka menyampaikan perlunya saya memperhatikan kebiasaan lama, yaitu Lebaran sudah dekat kok tidak ada yang dirasakan dari SKK Migas,” kata Rudi di Pengadilan Tipikor Jakarta Selasa (15/4).
Pria asal Tasikmalaya, Jawa Barat, itu juga mengungkapkan adanya tekanan dari oknum pimpinan Komisi VII DPR terkait dengan kebijakannya dalam tender di SKK Migas. Dia mengaku diancam posisinya dicopot dan diganti wakilnya, Yohanes Widjanarko.
Atas sejumlah desakan itu, Rudi akhirnya terpaksa menerima uang dari pelatih golfnya, Deviardi. Uang tersebut berasal dari sejumlah pihak yang memiliki kepentingan di SKK Migas. Namun, Rudi membantah sebagai pihak yang berinisiatif meminta uang itu. “Saya tidak pernah meminta apa pun kepada siapa pun atas nama jabatan waktu itu,” ungkapnya.
Pleidoi Rudi tersebut makin menyudutkan Ketua Komisi VII DPR Sutan Bhatoegana. Sebab, dalam dakwaan, Sutan-lah yang jelas-jelas berinisiatif meminta uang itu. Sutan juga yang terlibat dalam tender di SKK Migas melalui perusahaan PT Timas Suplindo
Sementara itu, jaksa Andi Suharlis mengungkapkan, adanya tekanan dari berbagai pihak tidak bisa dijadikan alasan penghapus kesalahan Rudi. “Terdakwa (Rudi) seharusnya bisa menghindar dan tidak menerima uang itu meskipun mendapat tekanan,” ujar jaksa.
Dalam perkara SKK Migas, Rudi dituntut hukuman sepuluh tahun penjara dan denda Rp 250 juta subsider tiga bulan kurungan. Rudi disebut jaksa terbukti menerima uang dari sejumlah pihak, antara lain, bos Kernel Oil Private Limited (KOPL) Widodo Ratanachaitong dan Presdir PT Kaltim Prana Industri Artha Meris Simbolon. (gun/c10/agm)
JAKARTA - Mantan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini menggunakan haknya kemarin (15/4). Dia menyampaikan nota pembelaan atau pleidoi dalam sidang lanjutan.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Polsek Tambusai Utara Ajak Warga di Desa Tanjung Medan Ciptakan Pilkada Damai
- AQUA dan DMI Berangkatkan Umrah bagi Khadimatul Masjid dari Enam Provinsi
- KPK Incar Pejabat BPK yang Terlibat di Kasus Korupsi Kemenhub
- PPPK Minta Regulasi Mutasi, Relokasi, dan TPP Rp 2 Juta, Berlebihankah?
- Santri Diajak Proaktif Melawan Judi Online Lewat Kampanye di Digital
- Gagal di Kasus Timah, Kejagung Jangan Cari Pengalihan Isu dengan Menumbalkan Polri