Pleidoi Dirut RBT dalam Kasus Korupsi Timah, Mengaku Hidupnya Sial
"Saya pasrah bahwa Tuhan pasti memberikan yang terbaik. Hanya kepada Tuhan saya tidak ragu, dan Yang Mulia adalah perwujudan Tuhan di persidangan ini," tutup Suparta.
Dalam pleidoinya, Suparta juga menjelaskan kontribusi signifikan sektor timah bagi perekonomian Indonesia, khususnya Bangka-Belitung.
Menurutnya, kerja sama antara PT Timah dengan pihak swasta termasuk penggunaan CV telah memberi keuntungan besar bagi negara.
"Setiap bijih timah yang dikirim CV-CV ke PT Timah, semua pajak-pajaknya dibayarkan kepada negara, dan hasil pengolahan dikirim ke PT Timah untuk diekspor, yang menjadi keuntungan devisa negara," jelas Suparta.
Dia juga menyebutkan kontribusi sektor timah berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi Bangka-Belitung hingga 7 persen, tertinggi secara nasional pada periode 2018-2020.
Selain itu, PT Timah juga dinobatkan sebagai eksportir timah nomor satu di dunia.
"Negara untung memperoleh pajak dan royalti, bahkan Provinsi Bangka-Belitung pernah mendapat penghargaan sebagai pembayar pajak tertinggi pada 2021," ujar Suparta.(mcr8/jpnn)
Direktur Utama PT Refined Bangka Tin (RBT) Suparta, menyampaikan kekecewaannya dalam sidang pleidoi terkait kasus korupsi timah yang menjeratnya.
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Kenny Kurnia Putra
- Sidang Korupsi Timah, Harvey Mois Mengaku Tidak Pernah Menikmati Rp 271 Triliun
- Bacakan Pleidoi, Harvey Moeis Titip Pesan untuk Sandra Dewi dan Anak
- Aon Mengaku Menyesal Membantu PT Timah Jika Akhirnya Dituding Lakukan Korupsi
- Bagaimana Menghitung Kerugian Lingkungan Kasus Timah? Guru Besar IPB Jelaskan Begini
- Pernyataan Terbaru Helena Lim Saat Sidang Kasus Korupsi Timah
- Bacakan Pledoi, Eks Dirut PT Timah Mengaku Pengin Benahi Perusahaan