PLN Bisa Hemat Rp 18 Triliun
jpnn.com, JAKARTA - Penetapan harga batu bara untuk kelistrikan nasional oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjadi angin segar bagi PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).
Sebab, PLN tidak perlu khawatir menanggung beban keuangan dengan ditahannya tarif listrik hingga dua tahun ke depan.
Harga batu bara untuk kelistrikan nasional ditetapkan dengan batas atas USD 70 per ton untuk nilai kalori 6.322 kcal per kilogram.
Secara otomatis, penetapan tersebut akan menurunkan nilai harga batu bara acuan (HBA) untuk batu bara 4.200 kcal per kilogram hingga 4.500 kcal per kilogram.
Batu bara itu mayoritas digunakan sebagai bahan baku pembangkit listrik di Indonesia.
Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi menyatakan, penetapan harga tersebut mempertimbangkan daya beli masyarakat dan industri.
”Penerimaan negara sendiri, Kementerian ESDM sudah membicarakan dengan Kementerian Keuangan memang turun. Tetapi, ini komitmen untuk menyediakan energi murah,” kata Agung, Jumat (9/3).
Jika HBA ke depan merosot di bawah USD 70 per ton, misalnya ke angka USD 50 per ton, digunakan harga yang lebih murah.
Penetapan harga batu bara untuk kelistrikan nasional oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjadi angin segar bagi PLN
- Kolaborasi PLN UIP KLT dan BPN Telah Terbitkan 239 Sertifikat Aset
- KPK Dalami Ekspor Batu Bara dari Pemeriksaan Dirjen Bea Cukai
- Peringati Hari Disabilitas Internasional, PLN Gandeng Alunjiva Gelar Synergy Fest 2024
- YLKI: Diskon Listrik 50% Beri Manfaat untuk Daya Beli dan Pemulihan Ekonomi Masyarakat
- Kasus Suap Seleksi PPPK Batu Bara, 5 Terdakwa Divonis 1 Tahun Penjara
- PLN IP Topang Kebutuhan Listrik Maluku Saat Nataru, Menteri ESDM Bilang Begini