PLN Butuh 26.000 Pekerja, Kuatkan Konsep ABG
Jumat, 08 April 2011 – 03:37 WIB
JAKARTA - Untuk memenuhi kebutuhan sumberdaya manusia (SDM) hingga 2018, PT PLN Persero membutuhkan setidaknya sekitar 26.000 tenaga kerja siap pakai.
"Setiap tahun PLN membutuhkan sedikitnya 2.000 tenaga ahli, baik yang berasal dari jenjang pendidikan sarjana (S1), D3, D2, dan D1 (diploma, Red)," ujar Direktur Operasi Jawa Bali PLN, IGN Adnyana usai wisuda S1 dan D3 Sekolah Tinggi Teknik (STT) PLN dan penandatanganan kerjasama STT PLN dengan 18 mitra di kampus Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (7/4).
Baca Juga:
Dia menambahkan, PLN punya komitmen yang kuat untuk mengembangkan konsep ABG (akademisi, bisnis dan government) untuk melahirkan tenaga-tenaga ahli berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan industri. "Sinergi dengan STT PLN sekarang ini masih bisa lebih dioptimalkan lagi," tandasnya.
Sejauh ini konsep link and match antara dunia pendidikan dan ketenagakerjaan dinilai belum optimal. Ini karena masih adanya gap antara dunia akademis, industri, dan pemerintah. Ke depan lulusan perguruan tinggi diharapkan dapat langsung diterima di dunia kerja.
"Kami ingin memperkecil jarak antara kualitas lulusan perguruan tinggi dengan kebutuhan tenaga kerja dengan memperbanyak peluang untuk magang sesuai bidang pendidikan masing-masing siswa," kata Ketua STT PLN, Dr Ir Supriadi Legino.
JAKARTA - Untuk memenuhi kebutuhan sumberdaya manusia (SDM) hingga 2018, PT PLN Persero membutuhkan setidaknya sekitar 26.000 tenaga kerja siap pakai.
BERITA TERKAIT
- Sertifikasi Halal Lindungi UMK dari Serbuan Produk Luar Negeri
- Kebijakan Perdagangan Karbon Indonesia di COP 29 Dinilai Bermasalah
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Barang Ilegal Senilai Lebih Rp 2,25 Miliar, Terbanyak Rokok
- Anindya Bakrie: Kita Harus Dorong Investasi Asing yang Ciptakan Lapangan Kerja
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru
- Tali Qrope dan Selang Spring Hose Jadi Sorotan di INAMARINE 2024