PLN Butuh Investasi USD 97,1 Miliar
Sabtu, 25 Februari 2012 – 10:20 WIB
JAKARTA – Dalam sepuluh tahun ke depan, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) membutuhkan dana investasi sebesar USD 97,1 miliar atau rata-rata USD 9,7 miliar per tahun. Investasi sebesar itu dialokasikan untuk penambahan pembangunan pembangkit listrik, pembangunan infrastruktur transmisi dan distribusi.
Direktur Utama PT PLN (Persero) Nur Pamudji saat peluncuran Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) periode 2011-2020 di Kantor Dirjen Ketenagalistrikan, Jakarta, menjelaskan, pertumbuhan kelistrikan nasional dalam sepuluh tahun ke depan diperkirakan mencapai 9,2 persen tiap tahunnya. Pertumbuhan paling tinggi akan terjadi di Indonesia Timur sebesar 10,6 persen, disusul Indonesia Barat 10,2 persen, dan pertumbuhan kelistrikan di Jawa Bali sebesar 8,97 persen per tahun.
Baca Juga:
’’Pertumbuhan kelistrikan ini harus diimbangi oleh penambahan pembangkit, sehingga kita tidak mengalami kekurangan pasokan,’’ kata Nur Pamudji di Jakarta, Jumat (24/2).
Penambahan pembangkit listrik untuk seluruh Indonesia sampai dengan 2020 diperkirakan mencapai 55.484 MW, dengan rata-rata penambahan pembangkit sebesar 5.500 MW per tahun. Dari jumlah itu, sumber daya kelistrikan terbesar masih bersumber dari batubara. Sebab, cadangan batubara Indonesia sangat besar. (dri)
JAKARTA – Dalam sepuluh tahun ke depan, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) membutuhkan dana investasi sebesar USD 97,1 miliar atau rata-rata
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- MR. DIY Bakal Melantai di Bursa, Tawarkan Saham Mulai Rp 1.650
- Bintang Sempurna Meraih 3 Penghargaan di Asian Print Awards 2024
- Kementerian BUMN Setorkan Dividen ke Negara Rp 85,5 Triliun, Optimistis Meningkat 2025
- Pertamina Temukan Sumur MNK, Peneliti: Bagus, Ini Upaya untuk Tingkatkan Produksi
- Mendes Yandri Optimistis Desa Mampu Penuhi Bahan Baku Protein Program Makan Bergizi Gratis
- Kembangkan Bisnis, Anak Usaha ABMM Akuisisi Perusahaan Logistik Global Asal Prancis