PLN Butuh Kepastian Margin 8 Persen
Rabu, 21 April 2010 – 17:30 WIB
JAKARTA - Hingga saat ini, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) masih belum mendapatkan kepastian dari DPR RI perihal besaran margin pada APBN-P 2010. Hanya saja, Direktur Keuangan PLN, Setio Anggoro Dewo, kepada wartawan, Rabu (21/4), mengatakan bahwa PLN membutuhkan persetujuan margin sebesar 8 persen pada tahun 2010 ini. Untuk kelancaran proses pinjaman ke bank, baik bank daerah apalagi nasional bahkan internasional, dikatakan Setio, masih harus menunggu kepastian besaran margin yang disepakati antara pemerintah dengan legislatif. Sementara, dengan target pendapatan PLN tahun 2010 mencapai Rp 160 triliun dan laba sebesar Rp 12 triliun, besaran margin itu, kata Setio pula, cukup berpengaruh besar dalam realisasinya. "(Dengan) margin usaha sebesar 8 persen tersebut, kisaran subsidi antara Rp 48 sampai 52,5 triliun," katanya pula.
Setio mengatakan, PLN membutuhkan margin usaha dalam jumlah besar untuk membiayai berbagai proyek percepatan mengatasi persoalan listrik yang terjadi saat ini di seluruh Indonesia. Selain itu, manfaat margin yang besar adalah dapat menjadi modal awal bagi perusahaan plat merah tersebut untuk mendapatkan pinjaman dari pasar, bahkan kemudahan untuk penerbitan obligasi.
Baca Juga:
"Pembangunan kelistrikan kita membutuhkan biaya yang cukup besar. Dengan margin 8 persen, kita bisa merangkul pasar. Namun sampai saat ini masih belum ada putusan soal margin. Soalnya tadi masih dibahas juga soal kisaran margin antara 5, 6, 7 sampai 8. Kita berharap di angka 8," kata Setio, saat jeda rapat dengar pendapat PLN dengan Komisi VII DPR RI di Jakarta.
Baca Juga:
JAKARTA - Hingga saat ini, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) masih belum mendapatkan kepastian dari DPR RI perihal besaran margin pada APBN-P 2010.
BERITA TERKAIT
- Pegadaian Beri Layanan Pembelian Emas Secara Cicilan Maupun Tabungan
- Ciptakan Program Perhutanan Sosial, Paiton Energy Gandeng BPSKL Jawa
- Pembersihan Areal 100 Hektar HGU Sampali Ditargetkan Terus Berlanjut Hingga Akhir 2024
- Bank Mandiri Gelar Jakarta Coffee Week 2024, Dorong Industri Kopi Lokal Mendunia
- Dukung Dunia Pendidikan, Swiss-Belhotel Pondok Indah Kucurkan Donasi lewat GNOTA
- Mitra Bumi Serpong Damai dapat Pembiayaan Supply Chain dari BNI