PLN Curhat Petugas di Lapangan Dikejar-kejar Pakai Parang
jpnn.com, BALIKPAPAN - Unit PLN Balikpapan Utara menanggapi keluhan masyarakat terkait tindakan petugas PLN di lapangan yang dinilai terlalu terburu-buru mencabut meteran listrik bagi yang telat bayar.
Manager Unit Layanan Pelanggan (ULP) PLN Balikpapan Utara, Putut Handoko mengatakan memang saat ini diberlakukan aturan pemutusan listrik atau pembongkaran meteran bila telat membayar meskipun hanya satu hari.
Namun, lanjut Handoko, pihaknya melakukan pembongkaran tersebut melihat dari karakter pelanggannya.
Di mana bila pelanggan tersebut sering telat bayar, maka meteran bakal langsung dibongkar.
"Jadi itu tergantung karakter pelanggan kami. Jadi untuk eksekusinya tergantung karakter pelanggan," ucap Handoko menegaskan lansir Balikpapan Pos.
Dia juga menceritakan, di lapangan petugas PLN disebut-sebut sering dikejar parang oleh warga yang telat membayar.
Padahal pihaknya telah melakukan pemberitahuan atau peringatan.
Namun lagi-lagi banyak pelanggan yang terkadang ingkar janji untuk membayar atau bahkan emosi ketika didatangi petugas.
Menanggapi keluhan masyarakat terkait pencabutan meteran listrik secara tiba-tiba, PLN Balikpapan Utara malah curhat.
- Peringati Hari Disabilitas Internasional, PLN Gandeng Alunjiva Gelar Synergy Fest 2024
- YLKI: Diskon Listrik 50% Beri Manfaat untuk Daya Beli dan Pemulihan Ekonomi Masyarakat
- PLN IP Topang Kebutuhan Listrik Maluku Saat Nataru, Menteri ESDM Bilang Begini
- Pemerintah, PLN dan IPP Bersinergi Wujudkan Kemandirian Energi Nasional
- Pemerintah Berikan Diskon Listrik 50 Persen, Momentum Perkuat Daya Beli Masyarakat
- Penuhi Kebutuhan Nataru, PLN Indonesia Power Siapkan Ribuan Personil Siaga