PLN Dirikan Pabrik Pengolahan Coklat dan Nanas
Jumat, 21 Juni 2013 – 07:55 WIB
Sementara itu, Gubernur Sulawesi Utara, Sarundajang berharap, pabrik pengolahan coklat dan nanas ini bisa berkembang, agar bisa memberi nilai tambah bagi ekonomi masyarakat Sulawesi Selatan. "Terlebih, nanas Lobong merupakan nanas terbaik di Sulawesi bahkan di Indonesia, sehingga harus bisa jadi komoditas ekspor ke depannya. Begitu pun dengan coklat, saya sudah mencicipi hasil olahan coklat ini, rasanya cukup berbeda dan sangat enak di banding coklat lain," ucap Sarundajang.
Kedua pabrik pengolahan coklat dan nanas ini terletak di kabupaten Bolaang Mongondow dan berdekatan dengan pembangkit listrik tenaga mikro hydro (PLTM) Lobong dan PLTM Mongagu. Tepatnya, pabrik pengolahan nanas di desa Lobong dan untuk pengolahan kakao di desa Poyuyanan Kabupaten Bolaang Mongondow.
Sebagai pusat pelatihan, pengembangan, dan produksi coklat dan nanas, pabrik pengolahan tersebut dibangun untuk memberdayakan dan meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat. Terlebih, kedua komoditas daerah ini merupakan salah satu komoditas unggulan Sulawesi Utara.
Setidaknya tutur Sarundajang, dengan adanya pabrik pengolahan komoditas ini, masyarakat setempat bisa mengikuti pelatihan untuk memberi nilai tambah atas hasil agrikulturnya. Sebelumnya, biji kakao (coklat) kering selalu dikirim ke Palu untuk diolah, sedangkan nanas dijual dalam bentuk buah segar.
MANADO - Bekerjasama dengan Lembaga Pengembangan Teknologi Pedesaan (LPTP) Manado, PT PLN mendirikan pabrik pengolahan coklat (kakao) dan nanas di
BERITA TERKAIT
- Sepanjang 2024, 119 Juta Wisatawan Berlibur ke Jateng
- Belasan Ribu Hektare Lahan di Banyuasin akan Disulap jadi Kebun Jagung
- Pendaftaran PPPK untuk Tenaga Honorer Tahap 2 Diperpanjang, Catat Tanggalnya
- Aksi Heroik Babinsa di Lombok Tengah, Gagalkan Begal Motor
- Warga Mukomuko Ditemukan Meninggal di Kebun Kelapa Sawit, Diduga Dimangsa Harimau
- Guru Honorer Ini Lolos PPPK tetapi Dibatalkan Pemda, Oalah