PLN Incar Standar Pelayanan Internasional
Minggu, 18 Juli 2010 – 05:47 WIB
Mengenai masalah sumber energi di fasilitas pembangkit listrik, Adit, salah satu peserta dari ITB juga mengkritisi mengapa PLN yang tidak memaksimalkan sumber listrik dari tenaga air di Jawa untuk menambah daya.
Apalagi, Zainudin Amali dalam persentasinya menyebutkan ketergantungan terhadap energi fosil masih tinggi. Sementara kontribusi energi terbarukan misalnya air mencapai 11 persen. "Pemakaian BBM masih tinggi mengakibatkan biaya Pokok Penyediaan tenaga listrik besar diatas Rp 1000 per KWh."Kendala pasokan gas, juga mengakibatkan pemakaian BBM meningkat. Sehingga subsidi listrik pada 2010 sebesar Rp 55,1 triliun, naik 14 persen dari 2009.
"Panas bumi baru dimanfaatkan 1180 MW dari potensi lebih dari 27 ribu MW. Tenaga air untuk PLTA baru dimanfaatkan 4.125 MW dari potensi 75 ribu, atau kurang lebih 5,5 persen dari potensi. Bahkan energi laut ( pasang surut , ombak ) belum dimanfaatkan."
Dahlan Iskan menyebutkan bahwa kini sumber energi PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) yang besar sudah habis semuanya. "Bahkan ada PLTA yang turun kapasitasnya." Karena itu PLN berencana akan membangun PLTA dengan model berbeda dari yang sudah ada sebab dijalankan hanya lima jam saja pada pukul 17.00 sore hingga 21.00 Wib.