PLN Jajagi Renmimbi untuk Capex
Kamis, 21 Januari 2010 – 16:51 WIB
Selain capex, pada 2010 ini PLN juga menganggarkan operational expenditure (opex) sebesar Rp144 triliun dan profit sebesar Rp12 triliun dengan pendapatan sekira Rp160 triliun. Capex sebesar Rp74 triliun akan digunakan untuk pembangkit, transmisi dan distribusi. Pembangkit lebih dari 50 persen sementara itu yang paling kecil adalah untuk distribusi karena harus memperbaiki trafo dan pengadaan trafo 12 di kota besar seperti Jakarta, Semarang, Bandung, dan Surabaya.
Baca Juga:
Kemudian terkait dengan proyek PLTA Asahan III 2 x 90 MW di Sumatera Utara Dahlan menyatakan akan mencari sumber dana lain jika pinjaman Japan Bank for International Coorporation (JBIC) dirasa mahal.Proyek Asahan akan dibiayai JBIC diperkirakan akan mencapai 420 juta dolar AS. Sedangkan, ada perusahaan swasta lain yang menawar hanya 350 juta dolar AS. "Selisihnya cukup banyak. Kalau JBIC tetap memaksakan dengan harga yang mahal, ya kita harus mencarikan pilihan lain," kata Dahlan.
Karena itu, lanjut Dahlan, pihaknya akan menekan biaya proyek JBIC melalui tender rekayasa, pengadaan, dan konstruksi (engineering, procurement, and construction/EPC). "Kalau nanti proyeknya mahal, PLN bisa dipermasalahkan," tambahnya. Dahlan juga mengatakan, PLN tidak mau dibebani pengembalian pinjamannya. "Memang PLN bisa dapat pinjaman, tapi kan harus mengembalikannya," ujarnya. Sejauh ini JBIC menawarkan pinjaman berbunga murah yakni hanya 0,7 persen dengan tenor 40 tahun.(ara/aj/jpnn)
JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) kembali menjajaki penggunaan mata uang renmimbi ( mata uang china) untuk membiayai belanja modal (capital
Redaktur & Reporter : Auri Jaya
BERITA TERKAIT
- SheTrades Buka Peluang Pengusaha Perempuan RI Go International
- TDN Hadir di Purwokerto, Wujud Komitmen Penuhi Kebutuhan Daging Masyarakat
- Kideco Berkomitmen untuk Menyempurnakan Kualitas Laporan Berkelanjutan
- Shell Membantah Bakal Tutup SPBU di Indonesia
- BTN Raih Penghargaan di Ajang LinkedIn Talent Awards
- Melalui UMK Academy, Pertamina Dukung UMKM Bersaing di Tingkat Global