PLN Kesulitan Capai Kesepakatan Harga Batubara
Jumat, 14 Januari 2011 – 03:03 WIB
JAKARTA - PT PLN (Persero) mengaku kesulitan mencapai kesepakatan harga batu bara tahun 2011 dengan para pemasok batubara untuk menggerakkan pembangkit listrik. Padahal, volume pasokan batubara untuk 2011 sudah disepakati. Namun menurut Pamudji, dengan harga tersebut hanya ada satu pemasok yang sepakat dengan PLN, sementara pemegang Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) yang lain menuntut harga lebih tinggi. Sebab, pemegang PKP2B menganggap HBA rata-rata kuartal ke-4 2010 tersebut tidak mencerminkan ekspektasi harga ekspor di 2011.
Direktur Energi Primer PT PLN, Nur Pamudji di Jakarta, Kamis (13/1), menyatakan, kesulitan itu dilatarbelakangi oleh kecenderungan harga batubara yang terus mengalami kenaikan sejak Oktober 2010. Berdasarkan harga batubara acuan (HBA) yang tiap bulan diterbitkan Ditjen Minerba ESDM, pada Oktober 2010 harga 1 ton batubara sebesar USD 92,68. Sedangkan November 2010 sebesar USD 95,51, dan Desember USD 103,41 per ton. Sementara pada Januari tahun 2011 ini, harganya mencapai USD 112,41 per ton.
Baca Juga:
Pamudji menjelaskan, PLN berniat menerapkan PerMen ESDM Nomor 17 Tahun 2010 yang mengatur bahwa HBA rata-rata kuartal ke-4 2010 merupakan harga untuk 2011. "PLN berpendapat bahwa tingkat harga ini sudah memberikan keuntungan yang wajar bagi para penambang batubara, mengingat HBA sendiri merupakan rata-rata dari empat indeks yang mencerminkan harga pasar," ucap Pamudji.
Baca Juga: