PLN Mencatat Kebutuhan Listrik Makin Meningkat, Ekonomi Berangsur Pulih
Geliat ini naik dibandingkan rekor tahun lalu yang sebesar 1.617 MW.
"Geliat pemulihan ekonomi saat ini sudah mulai terasa. Hal ini bisa dilihat dari beban puncak listrik di beberapa daerah yang mulai meningkat. Ini sinyal optimisme bahwa masyarakat dan industri mulai meningkatkan aktivitas," tutur Agung.
Agung menjelaskan beban puncak yang makin membaik turut mendorong realisasi konsumsi listrik nasional.
Pada kuartal pertama tahun ini realisasi penjualan listrik sebesar 65,42 Terra Watt hour (TWh). Khususnya di sektor industri, konsumsi listrik mencapai 21.953 Giga Watt hour (GWh) atau naik 16 persen dibandingkan kuartal pertama tahun lalu.
"Kenaikan penjualan listrik menjadi sinyal bahwa perekonomian kembali pulih. Aktivitas masyarakat kembali pulih sehingga mendorong konsumsi listrik. Terutama di sektor industri dan retail, konsumsi listrik semakin meningkat," tambah Agung.
Menurut Agung, pencapaian ini tak lepas dari strategi creating demand yang ditempuh melalui upaya intensifikasi dan ekstensifikasi.
Strategi intensifikasi dilakukan PLN melalui berbagai bundling dan promo untuk meningkatkan kenyamanan pelanggan.
Salah satunya rangkaian program promo tambah daya sepanjang tahun yang ternyata disambut antusias oleh pelanggan.
Beban puncak listrik Jawa Bali hampir mencapai 30 ribu MW, sebagai sinyal industri dan aktivitas masyarakat menggeliat.
- Donald Trump Menang, Indonesia Perlu Waspada pada Fluktuasi Pasar
- Pakar Ekonomi Beber Hambatan Perkembangan Industri Otomotif
- Green Campus ITPLN Raih SDGs Gold dan 100% Gunakan Energi Bersih
- PLN Dorong Mahasiswa Menguasai Pengembangan Kendaraan Listrik
- Tangki Penyimpanan Air PLN UID S2JB Palembang Terbakar
- Selamat, Jasa Raharja Raih Penghargaan Indonesia Best Insurance Awards 2024