PLN Minta Subsidi Rp 25 Triliun
Selasa, 14 Juni 2011 – 05:44 WIB

PLN Minta Subsidi Rp 25 Triliun
JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengajukan tambahan subsidi listrik hingga Rp 25,1 triliun dari subsidi awal yang disediakan Rp 40,7 triliun. Subsidi ini dipicu oleh melonjaknya bahan bakar PLN seperti BBM, gas, dan batubara dengan total kenaikan subsidi Rp 24,4 triliun. "Mengapa subsidi listrik tahun 2011 sebesar Rp 25,1 triliun, paling besar disebabkan kenaikan 3 kompenen, ICP (harga minyak), batubara, dan gas," kata Direktur Utama PLN Dahlan Iskan di Jakarta, Senin (13/6). Masing-masing kenaikan itu, tambahan Rp 4,8 triliun untuk BBM, kenaikan harga rata-rata HSD sebesar Rp 700 miliar, kenaikan harga batubara sebesar Rp 3,4 triliun, kenaikan harga gas sebesar Rp 1,5 triliun, penurunan pasokan gas dari 389 TBTU ke 320 TBTU sebesar Rp 11,4 triliun, dan keterlambatan pengoperasian FSRU (terminal gas) sebessr Rp 2,6 triliun.
Baca Juga:
Ada pula tambahan anggaran lantaran keterlambatan COD PLTU sebesar Rp 3,4 triliun, tambahan batubara komisioning Rp 2,2 triliun, perubahan susut jaringan Rp 900 miliar, dan biaya lain-lain Rp 1,1 triliun. Dahlan menyampaikan, pihalnya tahun ini hanya mampu melakukan efisiensi Rp 1,9 triliun akibat penghematan biaya operasional termasuk biaya perjalanan dinas.
Baca Juga:
Direktur Keuangan PT PLN Murtaqi Syamsuddin menambahkan, collection fee bisa menghemat banyak sekali ke bank, begitu juga SPPD yabg dalam sebulan initidak melakukan perjalanan dinas dan bisa tanpa mengganggu operasional. Selain itu, penyederhanaan pengadaan material yang pola pengadaannya berubah dari cara lama diganti cara baru, lebih transparansi.
JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengajukan tambahan subsidi listrik hingga Rp 25,1 triliun dari subsidi awal yang disediakan Rp 40,7
BERITA TERKAIT
- Standard Chartered Dukung Sistem Transaksi Digital PT Solusi Bangun Beton
- Perusahaan Mebel Asal Semarang Siap Bersaing di Belanda dengan Manfaatkan KITE IKM
- Kanwil Bea Cukai Banten Berikan Izin Kawasan Berikat untuk Perusahaan Baja di Cilegon
- INDEF: Penghentian PSN Tanpa Kajian Bisa Merusak Kredibilitas Pemerintah
- PLN IP Bakal Tambah Pasokan Daya Listrik Lebih dari 2.000 MW
- Pegadaian Jadi Pelopor Bank Emas di Indonesia, Begini Syarat & Ketentuannya