PLN Paksa Pelanggan Mewah Berhemat
Kamis, 16 Oktober 2008 – 10:23 WIB
JAKARTA - Program penghematan dengan tarif lisitrik nonsubsidi bagi pelanggan mewah (mulai 6.600 VA ke atas) ternyata belum efektif. Karena itu, PLN pun berencana mengintensifkan pemberlakuan tarif nonsubsidi. Dalam program tarif nonsubsidi, PLN menggunakan acuan data rata-rata pemakaian listrik yang sudah dipublikasikan. Misalnya, untuk pelanggan dengan daya 6.600 VA, pemakaian rata-rata tahun lalu 1.049 Kwh. Dengan target penghematan 20 persen, PLN menentukan bahwa batas pemakaian secara hemat untuk 6.600 VA adalah 839 Kwh per bulan.
Dirut PT PLN Fahmi Mochtar mengatakan, rencana intensifikasi tersebut akan diimplementasikan dengan menurunkan batas hemat yang selama ini dipatok di angka 80 persen. ''Bisa saja turun hingga 50 persen,'' ujarnya setelah rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR, Rabu (15/10).
Dalam RDP itu, PLN memang memaparkan evaluasi terhadap program tarif nonsubsidi yang mulai diberlakukan sejak rekening tagihan Mei 2008. Hasilnya, pelanggan yg pemakaiannya di bawah batas hemat hanya sekitar 50 persen, dengan konsumsi listrik tetap di kisaran angka 750 juta kilowatt hour (Kwh) per bulan untuk semua pelanggan mulai 6.600 VA ke atas. ''Artinya, tidak ada penghematan yang signifikan karena pelanggan kelas tersebut belum sensitif,'' katanya.
Baca Juga:
JAKARTA - Program penghematan dengan tarif lisitrik nonsubsidi bagi pelanggan mewah (mulai 6.600 VA ke atas) ternyata belum efektif. Karena itu,
BERITA TERKAIT
- Waspada Efek Luar Biasa dari Kenaikan PPN 12 Persen
- 53 UMKM akan Hadir di Pertamina Eco RunFest 2024, Ada Pilihan yang Sangat Menarik!
- Ekonom CORE: PPN 12 Persen Semestinya Ditunda
- SCG Dorong Green Growth, Integrasi Pertumbuhan Ekonomi dan Keberlanjutan Lingkungan
- Kanwil Bea Cukai Jatim II Dorong UMKM untuk Berkontribusi dalam Rantai Pasok Global
- Grant Thornton Indonesia Ungkap Peran Vital Perusahaan Mid-Market