PLN Pusat Ogah Bantu Manajer Medan
Jumat, 30 Desember 2011 – 02:05 WIB

PLN Pusat Ogah Bantu Manajer Medan
Bambang Dwiyanto menilai, ancaman-ancaman semacam itu merupakan hal yang biasa dialami pimpinan dan petugas PLN saat bertugas, terutama saat melakukan pemutusan listrik akibat konsumen menunggak. "Ancaman-ancaman seperti itu merupakan suatu dinamika bertugas. Saya percaya Pak Wahyu sudah punya strategi menghadapinya, sudah ada SOP-nya," kata Bambang.
Baca Juga:
Dijelaskan Bambang, sebenarnya pemutusan aliran listrik merupakan tindakan wajar jika ada penunggakan. "Kalau nunggak, ya diputus, selain ada sanksi berupa denda keterlambatan," ujarnya.
Dia membandingkan dengan pelanggan jaringan telepon, yang juga pasti akan diputus jika menunggak pembayaran. "Langganan koran saja juga diputus jika tidak membayar," selorohnya.
Dikatakan Bambang, keberanian Wahyu tidak akan menjadi bagian dari penilaian kinerjanya. Yang dijadikan indikator penilaian terhadap kinerja pimpinan PLN di daerah, terangnya, antara lain adalah ada tidaknya tunggakan pembayaran oleh konsumen. "Kalau tunggakan besar, berarti kinerjanya kurang. Kalau tunggakan nol, berarti kinerjanya bagus," kata Jubir PLN Pusat itu.
JAKARTA -- Langkah petugas PT PLN Wilayah Medan yang berencana memutus listrik di Rumah Tahanan (Rutan) dan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas)
BERITA TERKAIT
- Pendaki Gunung Ranai Dievakuasi Setelah Terpeleset dan Mengalami Cedera Kaki
- Jasad Korban Banjir di Murung Raya Ditemukan Tersangkut di Dahan Pohon Sawit
- Banjir Rendam Sejumlah Rumah Warga di Kalianda Lampung Selatan, Tak Ada Korban Jiwa
- Kodam I/Bukit Barisan Bantu Warga yang Diduga Diintimidasi Ormas
- Farhan Bimbang Tindak Tegas Kusir Delman yang Getok Tarif Tak Wajar di Bandung
- Harga Emas Perhiasan di Baturaja Tembus Rp 11,3 Juta Per Suku