PLN Sedang Krisis Batu Bara, Erick Thohir Langsung Beri Solusi Nyata
jpnn.com, JAKARTA - Menteri BUMN, Erick Thohir berupaya memberikan solusi untuk menghadapi krisis batu bara yang dialami oleh PT PLN (Persero).
Solusi tersebut melalui transformasi di dalam tubuh PLN. Transformasi ini terdiri dari melakukan perombakan direksi, membuat subholding Power Plant atau Pembangkit dan mendorong keberlanjutan transisi energi baru terbarukan (EBT) yang sejalan dengan komitmen zero emission 2060.
"Kalau kita sebagai negara yang punya sumber daya alam besar tidak punya rencana, apalagi tidak menjaga untuk tidak terjadi krisis, ini adalah kesalahan besar," tegas Erick di dalam konferensi pers di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (06/01) kemarin.
Sebelumnya, krisis batu bara di PLN terjadi sejak Januari 2021 lalu. Kala itu, terjadi badai La Nina, yang memicu banjir di berbagai daerah sehingga menyebabkan produksi batu bara menurun dan pengiriman terhambat.
Namun, menurutnya, turunnya siklus pasokan batu bara merupakan suatu hal wajar yang seharusnya bisa diantisipasi dengan baik, mengingat potensi kekayaan alam Indonesia.
Erick Thohir kemudian mengadakan rapat bersama Kementerian ESDM, PLN, Kejaksaan dan BPKP (Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan) untuk mengatasi hal tersebut di Januari 2021.
Berdasarkan hasil rapat tersebut, pembelian batu bara secara jangka panjang. Erick meyakini hal tersebut bisa dilakukan, mengingat adanya domestic market obligation (DMO) atau kewajiban memasok batu bara untuk kebutuhan domestik, dalam hal ini untuk PLN.
"Kalaupun harganya lebih murah dari DMO di dalam catatan itu boleh dinegosiasi ulang sesuai dengan harga pasar. Kan, kalau harganya lebih mahal dari DMO, maka yang dipakai harga DMO. Cuma bagaimana kalau harganya lebih murah dari DMO? Masa pakai harga DMO? Nah karena itu kita memakai fleksibilitas harganya, bisa lebih murah, tapi kontraknya panjang dan harga per tahunnya bisa di-review," terang Erick.
Menteri BUMN Erick Thohir bergerak cepat mengatasi krisis batu bara di PLN yang telah terjadi sejak Januari 2021 lalu.
- Berdikari Berkomitmen Beri Harga Terjangkau untuk Daging Ayam hingga Kerbau
- Kinerja BUMN Melesat di Tahun Ini, Dividen Tercapai 100% Senilai Rp 85,5 Triliun
- Kementerian BUMN Setorkan Dividen ke Negara Rp 85,5 Triliun, Optimistis Meningkat 2025
- Saham TLKM Anjlok, Telkom Butuh Penyegaran & Strategi Baru
- Alhamdulillah, Warga Cikaret Kini Miliki Trafo PLN, Aliran Listrik Makin Stabil
- Warning dari Erick Thohir Setelah Timnas Indonesia Menghancurkan Arab Saudi